News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BMKG: Potensi Gempa Bumi dan Tsunami di Sukabumi Adalah Hasil Kajian, Bukan Prediksi

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI tsunami.

"Pastikan informasi gempa bumi berasal dari lembaga resmi pemerintah dalam hal ini BMKG," ungkapnya.

Baca: Ridwan Kamil & Cinta Laura Launching Kafe di Australia, Fadli Zon: Harusnya Pulang Urusi Banjir

Pendapat Peneliti ITB

Sebelumnya, masyarakat Sukabumi, Jawa Barat diimbau waspada terhadap potensi gempa berkekuatan Magnitudo 8,7.

Potensi gempa bumi dan tsunami dapat dipicu dari sesar naik sangat besar (megathrust) yang berpusat di sepanjang lautan lepas Samudera Hindia.

Hal tersebut disampaikan Peneliti Pusat Penelitian Mitigasi Bencana ITB, Renza Furqon, Jumat (21/2/2020) dilansir Kompas.com.

"Untuk M 8,7 itu berdasarkan simulasi skenario terburuk yang kami ambil dari gempa terbesar yang pernah terjadi di Selatan Jawa,'' kata Renza.

Renza mengungkapkan saat menyampaikan materi 'Potensi Ancaman Megathrust Selatan Jawa Barat dan Tsunami Kabupaten Sukabumi' pada Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana untuk Pengelola Wisata.

Baca: ITB Gandeng SpeQtral dan Kennlines Capital Kembangkan Teknologi Jaringan Kuantum Anti-Sadap

Renza mengkhawatirkan dengan adanya potensi gempa M 8,7 yang dipicu megathrust di Samudera Hindia akan membangkitkan tsunami.

"Ketinggian tsunami bisa mencapai 10 hingga 15 meter, sedangkan rendamannya ke daratan bisa mencapai 2 kilometer,'' ujar dia.

Renza menyebut potensi megathrust di Selatan Pulau Jawa diprediksi para peneliti ada segmen-segmen yang disebut seismic gap.

Segmen tersebut disebut belum ada pelepasan energi, baik dalam bentuk gempa maupun lainnya.

"Sehingga kemungkinan untuk terjadinya potensi megathrust sangat tinggi di Selatan Jawa termasuk di Selat Sunda,'' ujar dia.

Menurut Renza, hal itu membuat masyarakat dan pemerintah menaruh kewaspadaan.

"Memang belum bisa diprediksi secara pasti tapi ada potensi,'' imbau Renza.

(Tribunnews.com/Wahyu GP) (Kompas.com/Budiyanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini