TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan bahwa dua orang Warga Negara Indonesia yang merupakan anak buah kapal (ABK) dari kapal Diamond Princess dinyatakan sudah sembuh dari Corona.
Sebelumnya terdapat 9 dari 78 WNI di Kapal tersebut yang terinfeksi virus Covid-19 . 9 WNI tersebut tidak ikut pulang bersama 69 WNI lainnya yang dievakuasi pemerintah ke Pulau Sebaru.
“Mereka akan pulang dengan pesawat komersial," kata Anung di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu, (4/3/2020).
Dua WNI tersebut menurut Anung akan terlebih dahulu menjalani karantina di Badan Pelatihan Kesehatan Cikarang sebelum kembali ke daerahnya masing-masing.
Baca: BREAKING NEWS: Setelah Masker, Warga Buru Jahe Merah Sekilo Rp 70 Ribu, Stok Kosong
"Kami lakukan karantina di Badan Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang,” kata Anung.
Sebelumnya, Juru Bicara untuk Penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan, sebanyak 69 Warga Negara Indonesia (WNI) Anak Buah Kapal (ABK) Diamond Princess diturunkan di lokasi karantina di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Rabu (4/3/2020) hari ini.
Diketahui, ABK Diamond Princess rencananya akan dikarantina bersama ratusan ABK World Dream yang lebih dulu dikarantina. Menurutnya, seluruh ABK itu disebut tidak mempunyai gejala yang mengarah virus corona.
"Kapal Diamond Princess ini baru hari ini akan kita turunkan dari kapal, jumlahnya 69. Kemarin belum sempat diturunkan karena memang laboratoriumnya belum selesai. Ini laboratorium sudah selesai jadi kita akan turunkan mereka ke Pulau Sebaru. Nanti akan bergabung dengan mereka di sana," kata Yurianto di RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020).
Baca: Pemerintah Telah Susun Protokol Penanganan Virus Corona
Yurianto menuturkan, seluruh ABK diketahui tidak menunjukkan keluhan yang diduga terjangkit virus Corona. Semuanya dalam kondisi yang dinilai prima.
"Sejauh ini keseluruhan tidak ada keluhan yang terkait dengan related Covid-19. Tidak ada panas dan sebagainya, hanya memang namanya di kapal senyaman-nyamannya masih lebih nyaman di Pulau. Hari ini secara bertahap nanti akan kita turunkan," ungkap dia.
Namun demikian, ia menuturkan ada satu ABK yang masih ditahan dan tidak diturunkan ke pulau Sebaru. Sebab, ABK itu sempat mengeluh batuk.
"Mungkin masih ada satu yang kita tahan di kapal. karena beberapa hari lalu dia ngeluh batuk. Oleh karena itu kita akan ambil lagi spesimennya. kalau yang lainnya tidak, aman," jelas Yurianto.
Lebih lanjut, dia menambahkan, pihaknya terus memantau satu ABK yang berada di kapal itu dari pulau Sebaru. Sebaliknya, kata dia, diperkirakan besok pihaknya bakal mensterilkan kapal tersebut.
"Besok paling tidak kami bisa clear semua dan itu tidak ada masalah karena kapal itu ada di lepas pantainya Pulau Sebaru. Sehingga kami lihat-lihatan dengan mereka tidak masalah," pungkasnya.