TRIBUNNEWS.COM - Fakta terbaru soal siswi SMK yang menjadi korban pelecehan beramai-ramai terungkap.
Kejadian tersebut terjadi pada 26 Februari saat sedang jam istirahat.
Sedangkan video itu menjadi viral pada Senin (9/3/2020) kemarin.
Kapolres Bolmong AKBP Indra Pramana mengungkapkan jika aksi yang viral tersebut hanya sebagai bahan candaan.
"Keterangan para anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) sementara menyebutkan begitu (hanya bercanda)."
"Sampai sekarang kami masih memeriksa mereka dan di dampingi dari P2TP2A," ujar AKBP Indra saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (10/3/2020) siang.
Baca: Kepsek Benarkan Siswinya jadi Korban Pelecehan Ramai-ramai, Kapolres Bolmang: Sedang Kami Periksa
Sedangkan kondisi korban sendiri, AKBP Indra belum menyatakan apakah korban mengalami trauma.
Karena saat ini korban pun masih di dampingi oleh Kadis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
"Kondisi korban sekarang sudah didampingi oleh Kadis P2TP2A."
"Psikolog juga sudah diundang untuk memeriksa kondisi korban," jelas Indra.
Status pelaku dan korban ABH
Mengutip dari Tribun Manado, AKBP Indera menyatakan, pihaknya hati - hati dalam menangani kasus pelecehan seksual tersebut.
Pasalnya, para pelaku dan korban masih di bawah umur.
"Kami berhati - hati dalam menangani masalah ini, karena semuanya masih di bawah umur," tuturnya.