Bahkan berpura-pura sakita agar selamat dan bisa berpindah tempat untuk mencari keluarga.
"Itu luar bisa panjang pak (ceritanya), jadi pas saya masuk ke sana itu, saya tidak bisa langsung ketemu, kurang lebih sekitar 5 bulan kemudian, saya baru bisa melihat keluarga saya," terangnya.
"Saya sempat tetangkap oleh salah satu faksi, ditahan juga selama sebulan, terus pindah ke beberapa kota, cari informasi."
"Akhirnya Alhamdulilah bisa masuk dan ternyata pas saya sampai di sana, mereka sudah mau balik gitu," ucapnya.
"Waktu itu saya sampai bilang pura-pura sakit pak, pokoknya kita cari alasan."
"Memang itu berbahaya sekali, kalau kita tidak mau ikut berperang taruhannya kan nyawa, jadi kita coba cari cara cara, saya pura-pura sakit sampai benar-benar dibawa ke rumah sakit, dan Alhamdulilah pak saat sampai di rumah sakit, saya disuntik, saya dikasih obat, saya jadi sakit beneran di situ."
Dari sekian ceritanya itu, Febri memiliki pesan kepada masyarakat Indonesia terutama para pemuda.
"Jangan percaya dengan kelompok-kelompok seperti itu, karena Islam kan rahmatan lil alamin, Islam itu agama yang damai, kita bertoleransi tergadap sesama," tutur dia.
Ini videonya:
(Tribunnews.com/Chrysnha)