Laporan Reporter Barly Haliem
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wabah virus corona yang makin mengkhawatirkan memunculkan gagasan dari anggota DPR RI Faisol Reza.
Faisol Reza mengusulkan untuk mengubah Gedung DPR jadi rumah sakit darurat corona apabila rumahsakit dan Wisma Atlet Kemayoran yang disiapkan untuk menampung ledakan pasien tidak lagi mencukupi.
“Kami siap untuk mengubah gedung DPR untuk jadi rumah sakit darurat. Jika itu diperlukan karena kapasitas sudah tidak mencukupi, kami akan mengomunikasikan ke koleganya,” kata Reza, politisi Partai Kebangkitan Bangsa yang juga Ketua Komisi VI DPR-RI dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/3/2020).
Dia menyatakan, dalam situasi seperti sekarang, tidak perlu lagi saling menyalahkan, mencaci yang tidak disukai.
"Yang lebih penting adalah mengantisipasi dan memitigasi kemungkinan yang akan terjadi ke depan secara matang. Jangan sampai kita gagal mencari jalan keluar,” tegasnya.
Baca: Cerita Tentang Sidang Skripsi Ditunda Setelah Pegawai Kampus Positif Terinfeksi Virus Corona
Reza bersama sejumlah koleganya di DPR sudah membahas pengubahan gedung DPR menjadi rumahsakit darurat secara informal, dan tidak ada satupun yang berkeberatan dengan gagasan tersebut.
Lebih jauh, Reza juga menggambarkan bahwa dukungan dari banyak pihak ia terima bilamana situasi mengharuskan hal tersebut dilakukan.
Baca: Bill Gates: Virus Corona Patogen yang Muncul Sekali dalam Satu Abad
“Pemerintah bisa menyiapkan Wisma Atlet dalam beberapa hari. Peralatan sudah tersedia dan tenaga yang diperlukan juga ada," kata dia.
"Yang paling penting menurut saya justru melindungi tenaga medis yang berada di garda depan penanganan wabah. Bilamana perlu, kami bisa minta tolong negara lain yang sudah berhasil menangani persoalan ini seperti China, Korea, atau Singapura,” lanjutnya.
PKS Tolak Rapid Test Anggota DPR
Terkait dengan upaya tindakan cepat menangani wabah virus corona ini, Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian mendesak agar DPR RI dan pemerintah membatalkan rencana pelaksanaan rapid test corona (Covid-19) bagi anggota DPR RI dan keluarga.
Ia menilai seharusnya rapid test diprioritaskan bagi masyarakat kecil dan tim medis yang berpotensi terpapar Covid-19.
"Sebaiknya Rapid Test bagi anggota DPR RI dan keluarga pekan ini dibatalkan. Kami tidak setuju karena ada banyak masyarakat kecil dan tim medis yang merawat pasien Covid-19 lebih membutuhkan segera," kata Pipin melalui keterangannya, Selasa (24/3/2020).