Terdapat 3.200 KPM Program Sembako di Kabupaten Mamuju Tengah dan 17 e-Warong.
Pendamping Program Sembako juga turut berperan aktif agar pencairan ini berjalan lancar dan sesuai ketentuan jaga jarak.
Selain jaga jarak, para pendamping menghimbau agar setiap e-Warong menyediakan sarana kebersihan seperti tangki air, sabun cuci tangan, dan hand sanitizer.
Untuk daerah yang secara geografi sulit menjangkau e-warong, para pendamping Program Sembako, berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat melakukan sistem jemput bola.
Sehingga, tak satu pun KPM tidak terpenuhi haknya dalam mengakses program bantuan di masa sulit ini.
"Untuk mereka yang secara geografis sulit menjangkau e-Warong, kita antarkan bantuan sembakonya," kata Koordinator Daerah Program Sembako Kabupaten Mamuju Tengah Sulbat Fahri Mansyur.
Selain itu, edukasi untuk senantiasa menjaga kebersihan diri, etika batuk-bersin, dan anjuran untuk tidak bersalaman juga diberikan kepada para KPM.
Sebelumnya Kementerian Sosial memastikan menaikan nilai bantuan program sembako dari Rp 150.000 menjadi Rp 200.000 selama 6 bulan ke depan (Maret-Agustus).
Tujuannya agar masyarakat dengan ekonomi terbawah tetap bisa memenuhi kebutuhan pokoknya di masa kesulitan ekonomi yang ditimbulkan oleh wabah Covid-19.
Baca: Sikapi Virus Corona, PBNU Ajak Masyarakat Tidak Mudik dan Ajak Berlebaran Secara Daring
Dengan naiknya indeks Program Sembako, diharapkan masyarakat ekonomi terbawah mampu mencukupi kebutuhan gizi harian keluarga.
Serta bantuan tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal efek negatif dari virus Corona.