"Ketika kemarin Pak Erick mengumpulkan beberapa perguruan tinggi dan Litbang, itu temen-teman UI dan ITB bisa buat ventilator."
"Jadi sudah parah, dalam tempo sebulan artinya mampu, bangsa kita sudah mampu membuat."
"Pak Erick berkomitmen, ketika nanti alat tersebut bisa dibuat maka Pak Erick sudah menugaskan tiga industri strategis pertahanan yaitu PT DI, Pindad dan LEN itu harus memproduksi ventilator ini."
"Mudah-mudahan kalau lulus uji klinis maka ventilator ini sudah bisa digunakan ataupun diproduksi oleh BUMN," terang Arya Sinulingga.
Permasalahan virus corona saat ini, membuat Erick Thohir melihat bahwa Indonesia terlalu sibuk membeli daripada memproduksi alat kesehatan.
“Pak Erick Thohir menyatakan bahwa kita terlalu sibuk selama ini dengan trading, tidak berusaha membangun industri dalam negeri untuk mengadakan alat kesehatan, dan corona ini jelas membuka mata kita," katanya.
Erick Thohir juga melihat adanya mafia besar yang membuat Indonesia terus membeli bahan baku daripada memproduksi sendiri.
“Akhirnya Pak Erick melihat ada mafia-mafia besar baik global dan lokal yang mungkin bergabung, yang akhirnya membuat bangsa kita hanya sibuk berdagang, bukan sibuk produksi,” ungkap dia.
Baca: Langkah Erick Thohir Untuk Bantu Pemerintah Tangani Virus Corona
Baca: Bantu Penanganan Corona, Erick Thohir Sebut BUMN dalam Kondisi Berat: Kita Terbelah-belah, Terpaksa
Erick Thohir lalu diminta Jokowi untuk segera memberantas mafia di industri farmasi Indonesia.
"Arahan Pak Jokowi ke Pak Erick Thohir untuk memberantas mafia-mafia ini dengan membangun industri lokal, dengan membangun industri farmasi kita."
"Sehingga kita bisa memproduksi sendiri apa kebutuhan kita, inilah yang dijadikan Pak Erick dasar kenapa mengatakan ada mafia di alat kesehatan dan obat-obatan menguasai bangsa kita," imbuh Arya Sinulingga.
(Tribunnews.com/Nuryanti)