Tommy kepada masyarakat luas mengingatkan, bahwa sesungguhnya garda terdepan penanganan corona adalah seluruh komponen masyarakat.
"Sedangkan kita tenaga medis adalah garda terakhir penanganan apabila ada orang yang dinyatakan terindikasi atau bahkan positif Covid-19," tutur Tommy.
Baca: Kisah Ika Dewi Maharani, Relawan Perempuan Satu-satunya yang Jadi Sopir Ambulans di RS Covid-19
Karena itu, sebagai tenaga kesehatan ia berharap partisipasi seluruh komponen masyarakat Indonesia.
"Jangan sia siakan pengorbanan kami, mari kita bersama sama berjuang memutus rantai penularan Covid-19," imbuh Tommy.
Cara termudahnya ialah mematuhi kebijakan yang diterapkan pemerintah seperti di rumah saja, physical distancing atau menjaga jarak fisik, selalu menggunakan masker, kemudian kurangi interaksi sosial yang tidak perlu.
"Serta selalu terapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti rajin mencuci tangan, hindari kondisi tempat yang kotor dan budaya hidup higienis," terang Tommy.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, pasien yang dirawat di RSD Wisma Atlet per Senin (20/4/2020) berjumlah 633 orang pasien.
Jumlah pasien positif Covid-19 di RSD Wisma Atlet berjumlah 536 orang. Kriteria pasien yang dapat berobat atau dilayani yang berada di kategori ringan hingga sedang.
Baca: Cerita Krisnawati, Driver Ojol Cantik yang Trauma Diusili Customer Pria
RSD Wisma Atlet tersebut akan menerima pasien dengan usia di atas 15 tahun.
Bagi yang berstatus Orang Dalam Pemantauan, yang akan diterima ialah orang dengan usia lebih dari 60 tahun, penyakit penyertanya terkontrol, dan dapat menangani diri sendiri.
Baca: Kisah Viral Pak Ngadino: Tukang Becak Numpang Pipis Diteriaki Maling, Dibogem Satpam Museum
Sementara Pasien Dalam Pengawasan yang akan diterima untuk dirawat di RS darurat itu ialah pasien dengan keluhan ringan, sesak ringan hingga sedang, dan usianya lebih dari 15 tahun. (tribun network/denis)