"Kami jelaskan juga khusus DKI, perkembangan yang terakhir kasus positif telah mengalami perlambatan yang sangat pesat," tutur Doni Monardo.
Baca: 4.948 Kendaraan Terjaring Razia Pelarangan Mudik, Seluruhnya Diminta Putar Balik ke Jakarta
"Saat ini sudah mengalami flat dan kita berdoa semoga tidak terlalu banyak lagi kasus positif yang terjadi," sambungnya.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, berdasarkan data di situs resmi Pemprov DKI, penambahan kasus baru awalnya mengalami kenaikan.
Pada 15 April, penambahan kasus baru menunjukkan jumlah tertinggi, yakni 223 orang.
Penurunan jumlah kasus baru secara perlahan menurun sejak 21 April hingga 26 April.
Pada 27 April, jumlah kasus baru sedikit dibandingkan hari sebelumnya.
Baca: 603 Kantor Perusahaan Langgar PSBB di Jakarta, 89 di Antaranya Ditutup Sementara
Pada 26 April, penambahan kasus baru sebanyak 65 orang.
Adapun jumlahnya meningkat menjadi 70 orang pada 27 April.
Doni menyebutkan, perlambatan penularan di DKI ini terjadi karena penerapan PSBB telah berjalan dengan baik.
Doni menilai, dengan pemberlakuan PSBB, maka kegiatan masyarakat yang berpotensi menularkan virus dapat dibatasi.
Tak lockdown dinilai pilihan terbaik pemerintah
Disamping itu, Doni juga berkomentar terkait pilihan Indonesia tidak menerapkan lockdown.
Menurutnya tak melakukan lockdown adalah pilihan terbaik yang telah diambil pemerintah.
Pasalnya, Doni menilai, kasus positif Covid-19 di negara lain yang memberlakukan lockdown justru semakin bertambah.