Setelah target tersebut berhasil tercapai, maka Jokowi kembali menaikkan target tes spesimen menjadi 20.000.
"Sya harapkan target berikutnya ke depan adalah 20.000 per hari ini, harus mulai kita rancang menuju ke sana," ucap Jokowi.
Baca: Presiden Kembali Ingatkan Jajaran Menterinya Gunakan Satu Data dalam Tangani Covid-19
Baca: Penanganan Covid-19 Capai Rp 677,2 Triliun, Insentif Tenaga Medis Baru Cair Rp 10,4 Miliar
Minta pelacakan lebih agresif
Jokowi juga meinta agar pelacakan pasien yang terpapar Covid-19 dilakukan secara lebih agresif.
Hal itu bertujuan untuk menekan penyebaran virus corona yang lebih meluas.
"Dengan menggunakan bantuan sistem teknologi telekomunikasi dan bukan dengan cara-cara konvensional lagi," ujarnya.
Jokowi kemudian mencontohkan pelacakan yang dilakukan negara-negara lain yang bisa dijadikan contoh Indonesia untuk menerapkan hal serupa.
Baca: Mengejutkan, 1 dari 3 Responden Bilang Stres Beban Kerja di Rumah Bertambah karena Covid-19
"Seperti yang kita lihat di negara-negara lain misalnya di Selandia Baru mereka menggunakan digital diary."
"Kemudian Korea Selatan juga mengembangkan mobile GPS untuk data-data sehingga pelacakan itu lebih termonitor dengan baik," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)