"Saat di final approach, ketinggian kira-kira 1.000 feet, itu kira-kira areanya di fly over Janti agak ke Barat lagi, kira-kira ketinggian 200 meter.
Memang pilot melihat banyak layang-layang di sana," ucap Agus.
Pilot lantas melaporkan ke petugas tower Bandara Adi Sutjipto bahwa banyak layangan.
"Tapi kan sulit dihindari, karena di situ kan lintasan pesawat, dari tower juga sudah mengingatkan.
Nah ternyata pada saat mendarat ditemukan layang-layang menyangkut," kata dia.
Menurut Agus, layang-layang tersebut menyangkut di landing gear sebelah kiri pesawat Citilink.
"Layang-layangnya cukup besar," katanya.
Menurut Agus, beruntung layang-itu tersebut menyangkut di landing gear. S
Sebab jika layang-layang tersebut tersangkut di propeller, maka bisa berbahaya lantaran mesin pesawat bisa terimbas.
"Ini sangat berbahaya karena pesawat kita di panel approach rendah. Mesinnya ini kan propeller.
Saya bisa membayangkan kalau yang terkena (layangan) propeller kan bisa mesinnya yang kena," kata Pandu.
Setelah pesawat mendarat, petugas kemudian melakukan pengecekan terhadap kondisi pesawat.
Dari hasil pengecekan, tidak ditemukan adanya kerusakan pada bagian pesawat. Layang-layang tersebut tidak mempengaruhi struktur dan skin pesawat.
"Sudah dilakukan pengecekan oleh tim teknik dari Citilink dan dinyatakan pesawat masih layak terbang," kata dia.