"Semua ini dilakukan TNI demi keutuhan NKRI dari ancaman dan manuver Rizieq maupun FPI. Manuver TNI di sekitar Petamburan dan pencabutan baliho Rizieq ini sekaligus menunjukkan bawah negara tidak boleh kalah pada pihak-pihak yang bermanuver ingin mengacaukan atau merusak keutuhan NKRI," tandasnya.
Penjelasan Kapuspen TNI
Sementara Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad saat dihubungi Tribunnews.com membantah jika TNI mulai "gerah" dengan FPI. Menurutnya apa yang dilakukan pihak TNI, termasuk prajurit Kodam Jaya menurunkan baliho bergambar Rizieq Shihab semata membantu tugas Satpol PP dan kepolisian.
"Tidak ada maksud apa-apa. TNI sifatnya hanya membantu," katanya.
Kemudian terkait iring-iringan kendaraan Koopsus TNI yang melewati petamburan, jenderal bintang dua itu menjelaskan bahwa rombongan pasukan elite tersebut baru saja selesai dari kegiatan apel pemeriksaan pasukan di Monas dan akan pulang ke markasnya.
"Seperti diketahui, kemarin ada pemeriksaan pasukan, termasuk juga Kopassus, Paskhas, Marinir, dan juga Koopsus TNI. Jadi iring-iringan itu hanya melewati Petamburan saja," katanya.
Saat ditanya apa jika FPI melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa, TNI akan bertindak? Kapuspen mengatakan, itu merupakan ranah kepolisian, Satgas Covid dan pemerintah daerah.
"Itu bukan kewenangan TNI. Tentara sifatnya hanya membantu, jika dimintai bantuan."
Sebagian berita telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pangdam Jaya: Kalau Perlu FPI Dibubarkan