News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Google Doodle Hari Ini Tampilkan Noken, Tas Tradisional Papua yang Diakui UNESCO

Penulis: Adya Ninggar P
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Google Doodle Hari Ini Tampilkan Noken, Tas Tradisional Papua yang Diakui UNESCO

TRIBUNNEWS.COM - Laman utama Google hari ini, Jumat 4 Desember menampilkan Noken Papua yang menjadi Doodle.

Dalam Google Doodle terlihat beberapa masyarakat Papua yang sedang menggunakan Noken di kepala dengan latar belakang gunung.

Noken merupakan tas tradisional Papua yang syarat makna.

Menggunakan bahan dari alam yang diproses menjadi benang yang kuat, Noken dibuat oleh para wanita Papua.

Sama seperti tas pada umumnya, Noken juga digunakan untuk membawa barang.

Baca juga: iPhone 12 Sudah Bisa Dipesan Mulai 11 Desember, Intip Harga dan Spesifikasinya

Wanita di Lembah Baliem tampak menggunakan Noken - Google Doodle Hari Ini Tampilkan Noken, Tas Tradisional Papua yang Diakui UNESCO (IST)

Namun, masyarakat Papua biasanya menggunakan Noken untuk membawa hasil pertanian atau dagangan ke pasar.

Cara masyarakat Papua membawa Noken sangatlah unik.

Tidak seperti layaknya tas yang dijinjing atau digendong, Noken justru digantungkan di kepala wanita Papua.

Tepat delapan tahun yang lalu pada 4 Desember 2012, UNESCO telah menetapkan Noken sebagai warisan budaya tak benda.

Baca juga: Dua Penerbangan di India Ditunda Gara-Gara Ada Sarang Lebah Badan Pesawat

Sejarah Noken

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kehidupan masyarakat Papua tidak terlepas dari Noken.

Kemanapun masyarakat Papua pergi, Noken selalu diikutsertakan seperti dalam kehidupan berumah tangga, ke kebun maupun ke laut.

Keberadaan Noken di tanah Papua sudah ada bertahun-tahun lamanya.

Sekitar 250 suku di Papua mengenal dan menggunakan Noken dalam kehidupan sehari-hari.

Keberadaan Noken pun menjadi sebuah kebudayaan yang dikerjakan secara turun temurun, sehingga tidak diketahui secara jelas bagaimana Noken berkembang di Papua.

Berbagai informasi menyebutkan bahwa sejak dahulu Noken juga digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari.

Fungsi Noken sendiri untuk membawa hasil kebun, hasil laut, kayu, bayi, hewan kecil, belanjaan, uang, sirih, atau makanan.

Noken juga dapat dipakai sebagai tutup kepala atau badan.

Sejarah panjang Noken mendorong tumbuhnya hubungan antara Noken dan pandangan hidup masyarakat Papua, seperti sikap kemandirian orang Papua atau kebiasaan tolong menolong.

Noken dimaknai sebagai rumah berjalan yang berisi segala kebutuhan.

Noken juga dianggap sebagai simbol kesuburan perempuan, kehidupan yang baik, dan perdamaian.

Di berbagai suku di Papua Noken menunjukkan status sosial pemakainya.

Orang terkemuka dalam masyayarakat, misalnya kepala suku ,kadang-kadang memakai noken dengan pola dan hiasan khusus.

Baca juga: iPhone 12 Sudah Bisa Dipesan Mulai 11 Desember, Intip Harga dan Spesifikasinya

Filosofi Noken

Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Noken dibuat menggunakan bahan-bahan dari alam.

Pohon Yonggoli dan pohon Huisa kemudian diambil serat kayunya, yang kemudian dipakai untuk membuat Noken.

Pohon tersebut tumbuh liar di hutan Papua.

Serat-serat kayu pohon Yonggoli dan pohon Huisa kemudian dianyam atau dirajut.

Bagi masyarakat Papua, tas tradisional Noken mengandung banyak nilai filosofis.

Bukan sekedar tas untuk membawa barang, tapi Noken juga memiliki nilai-nilai yang diajarkan nenek moyang Papua kepada generasi saat ini.

Noken dibuat secara khusus oleh wanita Papua.

Bahkan para ibu mengajarkan kepada anak-anak perempuannya untuk membuat noken hingga bisa membuat sendiri.

Kemampuan membuat noken melambangkan tanda kedewasaan seorang wanita.

Tidak hanya itu, wanita yang tidak bisa membuat noken tidak boleh menikah hingga benar-benar bisa membuat noken sendiri.

Namun dengan perubahan zaman, adat istiadat seperti itu sudah mulai terkikis dan perlahan mulai hilang.

Baca juga: Nikita Mirzani Kaget, Anak Sulung Tahu Perseteruannya dengan Pendukung Habib Rizieq: yang Lagi Viral

Noken, tas tradisional Papua yang tercatat sebagai Warisan Budaya Nasional di UNESCO - Google Doodle Hari Ini Tampilkan Noken, Tas Tradisional Papua yang Diakui UNESCO (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Noken Sebagai Warisan Budaya Dunia

UNESCO telah menetapkan Noken sebagai warisan budaya dunia tak benda.

Penetapan tersebut dilakukan di Paris, Prancis, pada 4 Desember 2012.

Noken digolongkan dalam kategori 'in Need of Urgent Safeguarding' atau warisan budaya yang membutuhkan perlindungan mendesak.

Noken masuk dalam ranah tradisi dan ekspresi lisan, pengetehuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semseta, dan kemahiran kerajinan tradisional.

Noken Papua merupakan hasil daya cipta, rasa dan karma yang dimilili manusia berbudaya dan beradat.

Noken Papua adalah bagian dari prestasi pencapaian masyarakat noken Papua sendiri atas tumpuan harapan yang memoles bakat alami melalui kemahiran kerajinan tangan.

Noken merupakan hasil kerajinan tangan masyarakat Papua dan sudah tersohor di tanah Papua dengan kearifan sosial budayanya.

Baca juga: Tipe Wanita Idaman Pria Berdasarkan Zodiaknya: Gemini Suka Wanita Humoris, Taurus Suka yang Halus

Pembuat Doodle dan Cerita di Baliknya

Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Doodle Google edisi Noken khas Papua dibuat oleh seniman asal Depok, bernama Danu Fitra.

Ternyata Danu memang memiliki ketertarikan personal dengan Indonesia Timur, khususnya Papua yang menyimpan kekayaan budaya, kelompok etnis, dan pemandangan yang mengagumkan.

"Saya menggambar dua orang Papua dalam perjalanan pulang dari hutan dan menggunakan Noken untuk membawa hasil pertanian, salah satu kebutuhan sehari-hari mereka," ungkap Danu, dirangkum dari laman resmi Google.

Dalam gambarnya Danu juga menambahkan ilustrasi dua rumah adat Papua Honai dan pemandangan lembah Baliem nan eksotik.

"Jenis huruf (tulisan Google) terinspirasi oleh bentuk Noken itu sendiri dan elemen dekoratifnya terinspirasi oleh pola Noken," jelas Danu.

Danu berharap doodle buah karyanya yang muncul di laman utama Google.com hari ini dapat semakin memperkenalkan Noken ke masyarakat yang lebih luas, bukan hanya di Indonesia namun dunia internasional juga.

(Tribunnews.com/Nadya) (Kompas.com/Ari Welianto/Wahyunanda Kusuma Pertiwi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini