TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden, Maruf Amin menyapa komunitas Prakerja secara virtual, Senin (28/12/2020).
Komunitas tersebut terdiri dari perwakilan mitra platform digital, dan lembaga pelatihan dan mitra pembayaran.
Ia menyampaikan, program Kartu Prakerja akan dilanjutkan pemerintah pada 2021 mendatang.
Sebab, banyak peserta yang antusias untuk mendaftar Kartu Prakerja pada gelombang sebelumnya.
"Menurut informasi yang saya terima, program ini berhasil mencapai target kepesertaan 100 persen, yaitu 5,6 juta orang," ujarnya dalam webinar Kartu Prakerja, Senin.
"Tapi karena pekerja yang telah mendaftar Kartu Prakerja ini mencapai 43 juta orang, maka pemerintah memutuskan untuk melanjutkan kegiatan ini pada tahun 2021," jelas Maruf Amin.
Baca juga: Wapres Maruf: Setiap ASN Harus Komitmen Bangun Budaya Integritas
Baca juga: Wapres Maruf Nilai Transformasi Digital Dalam Pelayanan Publik Harus Diikuti Perubahan Mindset
Wakil presiden lalu menyampaikan apresiasi pada manajemen pelaksana dan mitra Kartu Prakerja yang bekerja keras pada tahun ini.
Ia berharap, program Kartu Prakerja 2021 bisa berjalan lebih baik.
"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada manajemen pelaksana program Kartu Prakerja serta mitra, yang telah bekerja keras menyukseskan program ini," katanya.
"Saya berharap, berbagai kendala atau aspirasi peserta dalam program 2020 ini dapat memicu inovasi program Kartu Prakerja di tahun 2021 nanti."
"Sehingga pelaksanaan program ini bisa berjalan lebih baik lagi," papar Maruf Amin.
Menurutnya, program ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi bagi pekerja dan pencari kerja.
Sehingga, mereka bisa tetap meningkatkan keterampilan di tengah pandemi Covid-19.
"Pemerintah melalui Kartu Prakerja berupaya mendorong pengembangan kompetensi para pencari kerja," ujarnya.
"Pekerja yang terkena PHK atau yang membutuhkan pengembangan keterampilan, termasuk para UMKM yang tutup usahanya karena pandemi."
"Harapannya di tengah pandemi ini para pekerja bisa meningkatkan keterampilannya."
"Bisa mendapatkan pekerjaan lagi, dan dapat membuka usaha baru," terang dia.
Maruf Amin menyebut, peserta program Kartu Prakerja bisa menggunakan insentif untuk meningkatkan daya beli.
"Dalam program Kartu Prakerja ada komponen insentif yang mendorong daya beli pekerja, yang menurun akibat pandemi," katanya.
Baca juga: Wapres Nilai Perlu Sinergi Pemerintah-Swasta untuk Menimalisir Pencemaran Lingkungan Akibat Industri
Baca juga: Wapres Ajak Insan Pers Bantu Sosialisasikan Budaya Hidup Sehat dan Vaksinasi Covid-19
Ia juga berharap, penerima Kartu Prakerja bisa menularkan ilmunya bagi calon peserta yang akan mendaftar.
"Program ini akan berhasil dengan baik, karena hasil survei menunjukkan hasil data dan fakta yang menggembirakan."
"Saya harapkan pada seluruh peserta agar dapat menularkan informasinya kepada rekan pekerja lainnya, bagaimana bisa berhasil mengikuti program ini."
"Sehingga cakupan penerima dapat diperluas lagi," imbuh Maruf Amin.
Baca juga: Wapres Maruf Amin: Dibutuhkan Informasi Akurat dan Terpercaya dalam Kondisi Pandemi Covid-19
Baca juga: Wapres Maruf: Alur Birokrasi Harus Memudahkan Pegambilan Keputusan dan Pelaksanaan Program
Dikutip dari prakerja.go.id, program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.
Program ini didesain sebagai sebuah produk dan dikemas sedemikian rupa agar memberikan nilai bagi pengguna sekaligus memberikan nilai bagi sektor swasta.
Jalan digital melalui marketplace dipilih untuk memudahkan pengguna mencari, membandingkan, memilih dan memberi evaluasi.
Hanya dengan cara ini, produk bisa terus diperbaiki, tumbuh dan relevan.
Menggandeng pelaku usaha swasta, program ini adalah wujud kerjasama pemerintah dan swasta dalam melayani masyarakat dengan semangat gotong royong demi SDM unggul, Indonesia maju.
(Tribunnews.com/Nuryanti)