34. Rahamnia Ekananda (39)
Rahamnia Ekananda berasal dari Kediri, Jawa Timur.
Ia terbang ke Pontianak dengan menumpang Sriwijaya Air SJ 182 bersama dengan dua putrinya dan seorang perawat bayinya untuk menyusul sang suami yang bertugas di Lanud Supadio, Pontianak.
33. Fathima Ashalina Marhen (2)
Fathima Ashalina Marhen adalah balita berusia 2 tahun.
Tribunnews.com belum mendapat informasi lebih lanjut soal Fathima Ashalina Marhen.
32. Gita Lestari Dewi (36)
Gita Lestari Dewi merupakan pramugari Sriwijaya Air.
Almarhumah berasal dari Kota Bekasi.
31. Athar Rizki Riawan (8)
Athar Rizki Riawan adalah anggota keluarga dari korban Toni Ismail yang sudah lebih dulu teridentifikasi (nomor 13).
30. Didik Gunadi (49)
Didik Gunadi adalah pilot NAM Air.
Ia berasal dari Kota Bekasi.
Didik naik Sriwijaya Air SJ 182 sebagai penumpang karena hendak menerbangkan pesawat NAM Air dari Pontianak ke Solo atau Surabaya.
(Teridentifikasi pada 17 Januari 2021)
29. Nama dirahasiakan atas permintaan keluarga
28. Iuskandar (52)
Tidak banyak catatan tentang Iuskandar.
27. Yunni Dwi Saputri (34)
Yunni Dwi Saputri adalah pramugari Sriwijaya Air.
Sebelumnya, identitas Yunni Dwi Saputri lebih dulu ditemukan oleh tim penyelam.
26. Oke Dhurrotul Jannah (24)
Oke Dhurrotul Jannah adalah pramugari NAM Air.
Ia ikut menjadi korban Sriwijaya Air karena menjadi kru tambahan.
Dalam manifest penumpang yang telah dirilis resmi Sriwijaya Air, Oke nomor 44.
Oke Dhurrotul tinggal di Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
25. Fao Nuntius Zai (11 bulan)
Fao Nuntius Zai adalah bayi berusia 11 bulan dari Arneta Fauziyah, ibu asal Serang.
(Teridentifikasi pada 16 Januari 2021)
24. Arneta Fauziyah
Arneta Fauziah (39) adalah warga Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang Banten.
Wanita ini terbang bersama tiga anaknya yakni Zurisya Zuar (P) berusia 8 tahun, Umbu Kristin Zia (P) berusia 2 tahun dan Fao Nuntius Zai (11 bulan) (L).
Arneta berencana menyusul suaminya yang bekerja di Kalimantan.
Yayu, Asisten Rumah Tangga (ART) Arneta, menceritakan saat terakhir bertemu dengan majikannya tersebut.
Ia mengatakan mengalami sejumlah firasat.
Baca juga: Dukcapil Terbitkan Akta Kematian 22 Korban Sriwijaya Air SJ 182
Menurut Yayu, saat tiba di bandara, majikannya mencium bau bunga melati, namun dirinya tidak.
Yayu pun lantas tidak menggubris obrolan dengan majikannya tersebut karena tidak percaya dengan hal-hal mistis.
"Ibu (Arneta) itu pas di bandara bilang ke Saya kalau bau bunga melati. Tapi, saya enggak kecium apa-apa," ujar Yayu, ART Arneta yang juga ikut mengantar ke bandara, Senin (11/01/2021).
23. Arifin Ilyas (26)
Arifin Ilyas berasal dari Kebumen, Jawa Tengah.
Ia bekerja sebagai teknisi di Jakarta.
22. Makrufatul Yeti Srianingsih
Makrufatul Yeti Srianingsih adalah istri dari Mantan Ketua Umum PB HMI, Mulyadi P Tamsir yang turut menjadi korban.
Makrufatul adalah dosen Politeknik Negeri Pontianak (Polnep).
21. Beben Sopian (59)
Beben Sopian berada di Sriwijaya Air SJ 182 bersama istrinya, Razanah.
Sebelum pesawat lepas landas dan dinyatakan hilang kontak, Razanah sempat mengirimkan foto bersama suami ke keluarganya.
Razanah bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Ketapang.
Ia menduduki jabatan Kabid Pengendalian Pencemaran dan Pemelihara Lingkungan Hidup (Perkim LH) Kabupaten Ketapang.
Kepala Dinas Perkim LH Ketapang Dennery pun melihat ada nama pegawai Dinas Perkim LH dalam daftar penumpang Sriwijaya Air.
Razanah diduga melakukan perjalanan ke Bandung dan hendak kembali ke Pontianak melalui Jakarta.
Di Bandung, kata Dennery, Razanah pergi untuk berobat.
"Saya juga masih mencari informasi pastinya. Tapi memang benar Ibu Razanah bersama suaminya itu ke Bandung untuk berobat. Beliau melakukan kemoterapi," kata dia, melansir Tribun Pontianak.
20. Nelly (49)
Nelly adalah penduduk Ketapang, Kalimantan Barat.
Sebelumnya, KTP dan barang Nelly lainnya ditemukan oleh tim penyelam.
"Ada kartu tanda penduduk dari Kalimantan Barat, Ketapang. Atas nama Ibu Nelly," ujarnya, dikutip dari siaran YouTube Kompas TV, Selasa.
"Identitasnya perempuan, golongan darah O, agama Katolik, pekerjaan ibu rumah tangga," lanjutnya.
Selain KTP, tim juga menemukan uang dan telepon genggam di kantong korban.
"Ini KTP yang kita temukan di dalam kantong, yang didalamnya ada uang pecahan Rp 50 ribu, ada kartu rapid, ada handphone," jelas Yayan.
19. Rizky Wahyudi
Rizky Wahyudi adalah anak dari korban nomor 18, Rosi Wahyuni.
18. Rosi Wahyuni
Rosi Wahyuni adalah warga Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Ia naik pesawat Sriwijaya Air bersama anaknya Rizki Wahyudi, menantunya Indah Halimah Putri, cucunya yang berusia tiga bulan, Arkana Wahyudi dan kerabat lainnya, Nabila Anjani.
Rapin (40) adik bungsu Rosi Wahyuni menceritakan, sebelum kejadian jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, kakaknya dijemput Rizki Wahyudi.
Rencananya, Rosi Wahyuni akan ikut tinggal bersama anaknya, di Ketapang, Kalimantan Barat.
Rapin mengenang momen saat Rosi berpamitan kepada dirinya.
Ketika itu, Rosi sempat menyebutkan tidak akan pernah pulang lagi ke Bangka dan ingin tinggal selamanya di Kalimantan bersama Rizki.
"Sekarang kata-kata itu baru terkenang, ibu Rosi pernah bilang tidak akan pulang lagi ke Bangka akan tinggal di sana selamanya,'' katanya.
''Kalaupun dia meninggal ia tak ingin dibawa pulang ke Bangka, minta dikuburkan di Kalimantan saja. Baru sekarang kepikir dengan kata-kata itu," sebutnya.
(Teridentifikasi pada 15 Januari 2021)
17. Rahmawati
Rahmawati adalah istri anak dari korban nomor 13, Toni ismail.
16. Putri Wahyuni
Putri Wahyuni berasal dari Pekanbaru, Riau.
Putri berasal dari Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Riau.
Baca juga: 5 Korban Sriwijaya Air SJ182 Kembali Teridentifikasi, Total 34 Korban
Putri saat itu terbang bersama suaminya, Ihsan Adhlan Hakim
Mereka hendak menuju Pontianak, Kalimantan Barat, untuk mengadakan syukuran usai menikah pada Maret 2020 lalu.
15. Isti Yudha Prastika
Isti Yudha Prastika (34) adalah pramugari Sriwijaya Air.
Ia berasa dari Pamulang, Tangerang Selatan.
14. Dinda Amelia (15)
Dinda berada dalam Sriwijaya Air SJ 182 untuk pulang ke Pontianak.
Ia berlibur di Jakarta diajak oleh istri dari Kadislog Lanud Supadio.
Ibunda Dinda bekerja di rumah Kadislog Lanud Supadio.
13. Toni Ismail
Toni Ismail terbang bersama istrinya Rahmawati serta anaknya, Ratih Windania, serta dua cucunya, Yumna Fanisyatuzah dan Athar Rizki Riaman.
Mereka kembali ke Pontianak setelah menghadiri acara keluarga dan berlibur di Bandung.
(Teridentifikasi pada 14 Januari 2021)
12. Mia Tresetyani
Mia Tresetyani adalah pramugari Sriwijaya Air.
Ia berasal dari Bali.
Kakak korban mengatakan, seharusnya Mia tidak di penerbangan tersebut.
Namun, jadwal Mia tiba-tiba diganti.
Direct Manager Sriwijaya Air Bali, Hendrik Ardiansah, mengatakan Mia adalah pramugari terbaik.
11. Yohanes Suherdi
Tidak banyak catatan tentang Yohanes Suherdi.
Namun, jenazahnya tiba di Bandara Supadio pada Sabtu (16/1/2021) pagi.
10. Pipit Piyono
Pipit Piyono (25) warga Tulangbawang Barat, Lampung.
Paman korban, Sabar mengungkapkan keinginan terakhir Almarhum Pipit Piyono sebelum berangkat untuk mengadu nasib ke Pontianak sebagai pekerja bangunan.
"Sebelum dia (Almarhum Pipit) berangkat untuk mencari kerja, memang sempat titip salam (ucapan). Andai kata saya nggak ada minta tolong kuburkan sebelah anak saya," kata Sabar saat ditemui di Terminal Kargo Bandara Raden Inten II Lampung, Sabtu (16/1/2021).
9. Supianto (37)
Supianto merupakan warga Pontianak.
Sebelumnya, Supianto sebagai TKI di Sarawak, Malaysia.
Supianto terbang bersama dengan istrinya, Rusni (44) dan anaknya Abida Dania (2).
"Rencananya Rusni mau diperkenalkan pertama kalinya kepada keluarga besarnya Supianto yang ada di Pontianak. Karena memang, Rusni belum pernah ketemu langsung dengan keluarganya Supianto,"kata kakak Rusni, Mustafa (48) sebagaimana dikutip dari TribunPinrang.
8. Ihsan Adhlan Hakim (33)
Ihsan Adhlan Hakim nomor manifes 49.
Ihsan Adhlan Hakim adalah warga Kabupaten Mempawah.
Ia merupakan pengantin baru yang menikah pada Desember 2020.
Ihan Adhlan Hakim terbang bersama dengan istrinya, Putri Wahyuni.
Mereka berencana menggelar resepsi di Mempawah pada Sabtu (16/1/2021) kemarin.
"Rencananya Sabtu depan ini (Sabtu kemarin,-Red) acara ngunduh mantu di Gedung PCC," kata Arwin Amru Hakim, adik kandung Ihsan saat ditemui di posko crisis center Gedung Graha Chandra Dista Wiradi, Bandara Internasional Supadio Pontianak, Sabtu (9/1/2021).
7. Ricko Maluhette
Ricko merupakan karyawan PLN sejak 2013.
Ia bekerja di PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Bagian Barat dan sehari-hari berdinas di Kota Pontianak.
Sebelum pulang dengan naik Sriwijaya Air SJ 182, Ricko bertolak ke Jakarta untuk bertugas menyelesaikan program Sertifikasi Manajemen Mutu ISO 9001 dan Kinerja, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai Asisten Manajer Perencanaan Sipil pada Unit PLN tersebut.
(Teridentifikasi pada 13 Januari 2021)
6. Agus Minarni (47)
Agus Minarni tercatat sebagai warga di Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Jenazahnya teridentifikasi dari sidik jari jempol kanan.
Ia tercatat di manfest nomor urut 52.
Berdasarkan informasi, Agus Minarni terbang bersama suaminya, Muhammad Nur Kholifatul Amin.
Agus Minarni tercatat sebagai guru SMAN 1 Mempawah, yang dibenarkan oleh Kepala SMAN 1 Mempawah, Musa Alamsyah.
"Memang data awal yang kita temui bahwa nama tersebut memang Agus Minarni, guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Mempawah," ujar Musa Alamsyah saat Tribun Pontianak konfirmasi pada Sabtu (9/1/2021).
Tujuan Agus Minarni ke pulau Jawa adalah pergi melayat mertuanya yang meninggal.
5. Indah Halimah Putri
Indah Halimah Putri merupakan warga asal Desa Sungai Pinang II, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir.
Indah terbang tak seorang diri.
Di dalam pesawat naas itu, Indah terbang bersama dengan suaminya, Rizki Wahyudi dan putra mereka Arkana Nadhif.
Ikut juga sang mertua Rosi Wahyuni dan keponakan Rizki, Nabila Anjani
(Teridentifikasi pada 12 Januari 2021)
4. Asy Habul Yamin
Asy Habul Yamin merupakan saudara kandung Faisal Rahman, YouTuber asal Sintang, Kalimantan Barat, yang juga terdaftar dalam manifes Sriwijaya Air SJ-182.
Jenazah Asy Habul Yamin masuk dalam manifes nomor 40.
Ia lahir di Sintang, 31 Mei 1984.
Ia beralamat di Kelurahan Patukangan Selatan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Asy Habul Yamin pergi ke Jakarta bersama kakaknya untuk keperluan bisnis.
“Ke Jakarta karena memang aktivitas keluarga ini kan pebisnis jual beli pakaian,” kata Budi Kurniawan, juru bicara keluarga seperti dilansir Tribun Pontianak, Selasa (12/1/2021).
3. Khasanah
Khasanah terdaftar sebagai manifest nomor 28.
Berdasar data KTP-nya, Khasanah lahir di Lamongan 28 Desember 1970.
Ia beralamat di Kecamatan Pontianak Barat, Kalimantan Barat.
2. Fadly Satrianto
Fadly Satrianto adalah Co Pilot Sriwijaya Air SJ 182.
Ia menjadi korban kedua yang terindentifikasi bersamaan dengan dua korban lainnya.
Fadly Satrianto lahir di Surabaya, 6 Desember 1982.
Baca juga: Pesan Isti Yudha Prastika Pramugari Korban Sriwijaya Air pada Rekan sebelum Pesawat Lepas Landas
Berdasarkan data e-KTP, Fadly Satrianto beralamat di daerah Pabean Cantian, Jawa Timur.
"Ini (Fadly Satrianto) terdaftar pada nomor manifest 31. Dan ini ternyata adalah co pilot dari pesawat Sriwijaya Air," ucap Kapus INAFIS Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto di RS Polri Jakarta, Selasa (12/1/2021).
(Teridentifikasi pada 11 Januari 2021)
1. Okky Bisma
Okky Bisma adalah korban pertama yang berhasil diidentifikasi.
Ia adalah pramugara Sriwijaya Air.
Pria kelahiran 12 Desember 1991 ini merupaan warga Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Identifikasi terhadap Okky Bisma berhasil dilakukan setelah tim identifikasi mencocokkan bagian tubuh korban dari sidik jari dengan sistem data yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
(Tribunnews.com/Daryono) (Sumber: Tribunnews.com/Nuryanti/Fransiskus Adhiyuda/Lita FebrianiLusius Genik) (TribunTimur/Nining Angraeni, Kompas.com/Kontributor Serang, Rasyid Ridho, Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung) (WartaKota) (TribunSumsel.com, Agung Dwipayana)