"Ambil langkah ekstraordinary, berani untuk melakukan pembenahan fundamental dan betul-betul mengawasi para menteri."
"Jangan pernah biarkan ada menteri yang tidak optimal karena tanggung jawabnya ada di presiden," ujarnya, masih dari tayangan Kompas TV, Rabu (10/2/2021).
Tanggapan Istana soal Turunnya Kepuasan Kinerja Jokowi
Juru Bicara Kepresidenan, Fadjroel Rahman juga ikut berkomentar mengenai hasil survei ini.
Terkait dengan Undang-Undang Pemilu dan Pilkada ini, Fadjroel mengaku tidak bisa berkomentar lebih jauh.
Alasannya, hal itu merupakan persoalan dalam dinamika di lembaga legislatif.
"Tentu kami tidak akan memasuki wilayah tersebut, kami percaya semua partai politik dan anggota DPR pasti berjuang untuk demokrasi Indonesia," ungkap Fadjroel, masih dalam tayangan Kompas TV.
Baca juga: Survei Indikator: Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Masuki Fase Terendah
Namun, yang menjadi catatannya, penurunan terhadap kepuasan Presiden tidak terlalu signifikan.
Untuk itu, ia berterimakasih atas survei tersebut dan akan berupaya memperbaiki segala hal yang mengalami penurunan.
"Sebenarnya kalau kita lihat dari margin of errornya kurang lebih 2,9 pesen berarti penurunannya tidak terlalu signifikan."
"Tetapi kami berterimakasih kepada indikator dan semua lembaga survei apabila sudah melakukan survei."
"(Hasil survei) itu betul-betul kami lihat satu persatu, kami teliti, yang mana yang sebenarnya sudah terjadi perubahan dan mana yang harus diperbaiki," ungkapnya.
Terakhir, ia juga mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada masyarakat terkait tingkat kepercayaan terhadap Presiden yang masih cukup tinggi.
Menurutnya, tingkat kepercayaan itu yang menjadi poin penting agar masyarakat dan pemerintah bisa berjuang bersama menghadapi setiap persoalan di Tanah Air.
Baca juga: Survei LSI: Kejagung, Polri, Pemda dan DPR Masih Dinilai Tak Efektif Soal Pemberantasan Korupsi