TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, diketahui pernah dididik oleh seorang taruna senior yang kejam semasa menjalani menjadi taruna Akademi Militer Magelang.
Bahkan bukan hanya AHY, keponakan SBY Presiden SBY atau salah satu sepupu AHY, yakni Danang Prasetyo Wibowo juga pernah digembleng oleh taruna senior yang dianggap kejam ini semasa di AKMIL.
Taruna senior AHY itu adalah Mayor (purn) Muhammad Saleh, lulusan AKMIL 1999.
Ya, kini AHY dan Saleh sudah sama-sama pensiun dari TNI. Sementara Danang masih terus berkarir di militer.
Danang kini sudah berpangkat Letnan Kolonel atau Letkol dan sedang menjabat Komandan Kodim Sukabumi atau Dandim Sukabumi.
Sebelum kita melihat kisah AHY dan Letkol Danang digembleng di AKMIL oleh Saleh, sebaiknya kita lebih dulu mengetahui apa alasan Saleh pensiun dari TNI.
Baca juga: Kisah Srikandi Papua Berjuang Jadi Prajurit TNI, Dari Karyawan Toko Hingga Ikuti Jejak Sang Kakak
Baca juga: Viral Mempelai Pria Jadi WO di Pernikahannya Sendiri, Pengantin Wanita Ditinggal Karena Sibuk
Sekadar diketahui, usai Saleh lulus Akmil tahun 1999, Saleh sempat menjalani dinas militer sampai akhirnya mengundurkan diri pada tahun 2012.
Dalam sebuah video di akun YouTubenya, Saleh mengaku tidak memiliki kasus selama berdinas di TNI.
Bahkan, Saleh mengaku dia pernah disebut sebagai pelatih terbaik Raider.
Alasan Saleh mengundurkan diri adalah karena ia ingin bersuara lebih leluasa untuk menyuarakan kebenaran tentang kekeliruan-kekeliruan dalam kebijakan politik.
Salah satu pemicunya adalah ketika ia melihat isi sumber daya alam Indonesia diangkat oleh bangsa asing.
Baca juga: TNI Gandeng 3 Instansi pada Sosialisasi HAM dan Hukum Humaniter Internasional Untuk Satuan Operasi
Baca juga: Facebook Batasi Konten Politik di Indonesia, Mark Zuckerberg: Agar Masyarakat Tak Terpecah Belah
Tapi ia harus diam melihat itu ketika masih berdinas di TNI lantaran itu merupakan kebijakan politik bangsa ini.
Ia lalu mengundurkan diri pada Agustus 2012 yang ditandatangani oleh Wakasad, Letjen TNI Budiman.
Pengunduran dirinya dipercepat karena ia ingin mengikuti Pilkada.