Ia pun lantas menanyakan siapa yang ada di belakang mobil kepada PNS yang mengemudikan mobil tersebut.
PNS tersebut mengaku tidak membawa siapapun.
Saleh bertanya lagi, tetapi PNS tersebut tetap tidak mengaku.
Ketika ditanya ketiga kalinya, barulah PNS AKMIL itu mengaku bahwa ia membawa 'Mas Danang', anak Danresimen AKMIL.
"Ya sudah , saya berikan hukuman. Hukuman ala taruna lah," kata Saleh.
Hukuman ala taruna itu berarti danang disuruh berguling dan jungkir balik.
Setelah itu tanpa takut, Saleh menyuruh Danang menyebut bahwa ia dihukum oleh Sersan Taruna M.Saleh.
Keesokah harinya taruna tingkat 2 mendadak dikumpulkan di kantin AKMIL.
Di sana sudah ada Kolonel Erwin Sudjono, ayah Danang, dan para pengasuh yang sebagian besar adalah lulusan AKMIL 1997.
Kolonel Erwin lalu bertanya soal siapa yang menghukum anaknya.
"Semua mata langsung tertuju pada saya yang duduk di depan," kata Saleh.
Tapi pada saat itu Kolonel Erwin Sudjono tidak langsung menyebut Saleh walaupun pasti sudah tahu bahwa Saleh yang menghukum anaknya.
"Itulah hebatnya Pak Erwin Sudjono, dia tidak mau mempermalukan bawahan," kata Saleh.
Kolonel Erwin hanya meminta agar yang menghukum anaknya untuk datang ke rumah dinasnya.