Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan pentingnya pencegahan perilaku intoleransi dan paham radikal terorisme melalui penguatan kearifan lokal.
Boy menerangkan dalam satu dekade terakir lebih dari 2.000 orang berurusan dengan tindak pidana terorisme dan tidak sedikit anak muda yang terlibat di dalamnya.
Diawali dengan intoleransi, propaganda dalam jangka panjang dapat menciderai keberagaman yang ada di Indonesia.
"Oleh karena itu perlu adanya sinergi dan dukungan Pemerintah Daerah, tokoh agama, serta tokoh adat dalam memperkuat imun masyarakat dari propaganda radikal," ujar Boy Rafli melalui keterangan tertulisnya, Jumat (26/2/2021).
Baca juga: Vaksin Buatan India, COVAXIN Ditolak Pekerja Kesehatan Lokal dan Diragukan Kemanjurannya
Boy Rafli mendukung pencegahan perilaku intoleransi dan paham radikal terorisme melalui penguatan kearifan lokal. Menurutnya, kearifan yang mengakar dalam masyarakat di Indonesia sarat akan nilai agama dan budaya.
"Kebangsaan yang arif dapat mereduksi paham-paham yang bertentangan dengan konsensus bangsa.
Kami mendukung pencegahan dengan penguatan kearifan lokal yang mengakar dalam masyarakat," imbuhnya.
Boy Rafli mengajak masyarakat untuk turut menjaga keberagaman.
Hal tersebut direalisasikan melalui Dialog Kebangsaan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Aceh Tengah serta tokoh masyarakat lintas etnis dan agama pada Kamis (25/02/2021).