TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) akhirnya angkat suara soal isu kudeta di tubuh Partai Demokrat.
Ia menanggapi upaya pihak-pihak yang menginginkan Kongres Luar Biasa (KLB) dan mengusulkan dirinya sebagai sekjen dan Moeldoko sebagai Ketum Demokrat.
Lewat aku Twitter-nya @Edhie_Baskoro, Ibas menyatakan bahwa Partai Demokrat kompak melawan gerakan kudeta.
"Jajaran pengurus Partai Demokrat, Pusat & Daerah, termasuk saya, kompak dan bersatu untuk hadapi Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan PD yang sah," cuit Ibas di akun twitter-nya, Sabtu (26/2/2021).
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu juga meminta agar dirinya tak diadu-adu dengan AHY yang notabenenya adalah kakak kandungnya.
"Kami juga setia & mendukung penuh Ketua Umum AHY. Jangan diadu-adu antara saya dengan Mas AHY yang juga kakak saya sendiri," tulis Ibas dalam cuitannya.
Baca juga: Reaksi Marzuki Alie dan Darmizal setelah Dipecat dari Demokrat oleh AHY
Baca juga: Dipecat dari Demokrat, Darmizal Pernah Sebut AHY Pencitraan, Ingin Putra SBY Ini Lengser
Nama Ibas dan Kepala Staf Presiden Moeldoko memang sempat disebut oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Kader Muda Demokrat (KMD) Aswin Ali Nasution akan diusung menjadi ketum menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono.
Aswin juga meminta AHY mundur sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Terkait hal itu Partai Demokrat menyebut ada upaya mengadu domba antara AHY dengan Ibas. Moeldoko juga dituding menjadi dalang gerakan kudeta ini.
"Ini trik mengadu domba seakan-akan membuat konflik antara Mas Ibas dan Mas AHY. Ini trik lama yang keji dan tidak pernah berhasil," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
Ia meyakini upaya adu domba AHY dengan Ibas tak akan berhasil karena kakak beradik itu selalu kompak.
Terkait upaya melengserkan AHY itu, Ketua Majelis Tinggi dan pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan akan melawan orang-orang yang coba merusak partai berlambang bintang mercy itu.
"Insya Allah, sepanjang hayat di kandung badan, saya akan tetap menjadi kader Partai Demokrat, dan akan menjadi benteng dan Bhayangkara partai ini, menghadapi siapa pun yang akan mengganggu, merusak, merebut, dan menghancurkan partai kita," kata SBY.
Dewan Kehormatan Partai Demokrat sudah memecat tujuh kadernya lantaran terlibat dalam gerakan kudeta terhadap kepemimpinan AHY.