News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

POPULER NASIONAL SBY Jadi Benteng Terakhir AHY | Waketum MUI Tak Ikut Vaksin Covid-19 karena Sakit

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SBY dan AHY. Simak berita populer nasional Tribunnews. Pengamat sebut SBY jadi benteng terakhir AHY.

Dan mendukungnya sebagai Ketua Umum sah DPP hasil Kongres V, 15 Maret 2020 dalam mengemban amanah Partai berlambang Mercy ke depan.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Pengamat Soroti Perang Tagar di Media Sosial Terkait Gejolak di Partai Demokrat

Baca juga: Alasan Seseorang yang Miliki Alergi Obat  Dapat Disuntik Vaksin Covid-19

2. Pengamat: SBY Benteng Terakhir AHY

Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2020-2025 Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Istrinya Annisa Pohan usai Kongres V Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (15/3/2020). ANY resmi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 setelah dipilih secara aklamasi dalam Kongres V Partai Demokrat untuk menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, menilai konflik internal Partai Demokrat semakin meruncing.

Terlebih setelah adanya pemecatan terhadap sejumlah pengurus dan kader partai berlambang bintang mercy tersebut.

Di satu sisi, bagi kubu Cikeas, tindakan pemecatan terhadap kader yang dianggap membangkang tersebut merupakan hal yang lazim terjadi di sejumlah partai.

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menegakkan disiplin partai.

"Tentu saja, dalam konteks kepentingan kubu Cikeas, langkah pemecatan diambil dengan maksud untuk menciptakan stabilitas internal partai di tengah tekanan politik yang dialami kubu AHY (Cikeas)," kata Karyono kepada Tribunnews, Rabu (3/3/2021).

Karyono menambahkan, pemecatan tersebut dilakukan di tengah dorongan KLB yang kian menguat.

Tujuannya adalah untuk mengamankan status quo yakni posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum partai Demokrat.

Namun demikian, yang perlu diantisipasi adalah efek dari tindakan pemecatan yang dilakukan secara serentak.

Jika tak terkendali justru bisa berpotensi menimbulkan gejolak yang lebih besar.

Baca juga: Jhoni Allen Gugat AHY, Demokrat: Jangan Baper, Tak Puas dengan Pemecatan Silakan ke Mahkamah Partai

Baca juga: Update Vaksinasi 3 Maret :  2,1 Juta orang Terima Suntikan Vaksin Covid-19 Dosis Pertama

Besarnya gejolak tergantung pada situasi dan kondisi.

Baca selengkapnya >>>

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini