Selain tak banyak tempat, melihatnya pun juga mudah.
Untuk peresmian pameran dilakukan oleh Ir Soetoto, Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan. Dilanjutkan dengan pengecapan sampul pameran dengan cap pameran.
Bentuk cap pameran ini menyerupai cap tanggal kini yang diayunkan oleh tangan.
Jadi bentuk (alat cap) tersebut bukan bentuk yang terbuat dari kayu dengan huruf/gambar timbul dari karet dan ukuran alat cap kecil serta mudah dibuat dibuat di kios kacil pinggir jalan.
Pada saat itu PFI cabang Jakarta hanya mempunyai anggota sebanyak 200 orang lebih.
Sedangkan yang hadir dalam pameran selama tiga hari diperkirakan 7000 orang. Sampul pameran dibuat sebanyak 8.500 buah dan habis selama pameran.
Tanggal 22 Desember 1954 yang merupakan Hari Ibu, dikeluarkan Sampul Hari Pertama PUPI dengan Cap Khusus Hari Pertama resmi dari Pos.
Harga sampul berikut satu seri prangko anak-anak saat itu seharga Rp 5,50 (sampul Rp 1,25, prangko Rp 3,85, biaya administrasi Rp 0,40).
Sampul ini bertujuan sosial membantu Yayasan Kesejahteraan Kanak-kanak.
Pendapatan bersih diserahkan kepada Panitia Kanak-kanak. Prangko yang dipakai itu adalah seri Anak-anak terbitan tanggal 22 Desember 1954.
Di awal tahun 1955 diberitakan tentang pemalsuan prangko. Ternyata pemalsuan prangko sudah terjadi pula di masa lalu.
Yang dipalsukan tidak hanya prangko dalam negeri tetapi juga prangko luar negeri (Nederland).
Anggota Perkumpulan Philatelis Indonesia (dari PUPI menjadi PPI) saat itu sampai bulan Februari 1955 tercatat sekitar 1.200 orang.
Cabang Jakarta beranggotakan hampir 400 orang dewasa dan 100 remaja lebih. Sedangkan cabang Surabaya beranggotakan remaja sekitar 250 orang.