"Untuk mendung kapal perang untuk tetap bertahan di laut sehingga enduransnya lebih lama tanpa bersadar kedaratan," jelasnya.
Sebelumnya, Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksda TNI Irvansyah mengatakan, Latihan Operasi Pendaratan Administrasi (Latopratmin) tahun 2021 merupakan rangkaian mempersiapkan menjelang latihan puncak TNI AL.
Ia menambahkan, kegiatan gelar pasukan ini bertujuan untuk mengecek kesiapan personil dan material yang terlibat latihan sebelum pelaksanaan menuver di lapangan.
Tentunya, hal ini sebagai kelanjutan dari sebuah proses perencanaan operasi militer yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
"Seperti yang kita pahami bersama, operasi administrasi yang dilaksanakan oleh Kolimnamil merupakan operasi pergeseran kekuatan unsur Kogasgab TNI ke daerah operasi yang merupakan salah satu operasi gabungan, terutama TNI," kata Panglima Kolinlamil.
Latopratmin tahun 2021 ini di gelar di Dabo Singkep, Kepulauan Riau mulai 8-14 April 2021.
Adapun kekuatan yang dilibatkan pada latihan ini adalah sebagai berikut:
1. Total personil yang terlibat dalam latihan yakni 784 orang.
2. Total alusista yang terlibat 7 Kapal dan 1 Helikopter.
3. 4 unsur Kolinlamil sebagai unsur ST angkut: KRI TBN-520, KRI TLP-540, KRI ABN-503, KRI MTW-949
4. 1 unsur Koarmada 1 sebagai unsur ST Lindung: KRI HLS-630.
5. 1 unsur Puspenerbal: 1 Hali Bell (HU-4206).
6. Kormar sebagai Satggasrat: 1 KI Pasmar-1 (100 orang).
7. 2 unsur instansi lain (Komcad/Komduk ST Lindung): KN Alugoro (KPLP) Kapal Patroli 28 M, BC-8004 (Bea Cukai), Kapal Patroli 28 M.