TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Suasana haru menyelimuti raut wajah Berda Asmara.
Dia adalah istri Serda Mes Guntur Ari Prasetyo, selaku senior teknisi mesin Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan Bali.
Hari ini Berda Asmara menuturkan, keluarganya menggelar istighotsah dan berdoa agar Kapal Selam KRI Nanggala 402 segera ditemukan.
Isak tangis dan mata sembab terlihat dari wajah Berda saat ditemui reporter Surya.co.id (Tribun Network) di kediaman orang tuanya yang berada di Jalan Pulo Tegalsari, Gang Sandiwara Surabaya nomor 8 Kelurahan Wonokromo.
Sebenarnya, Berda dan Serda Guntur memiliki rumah di Candi Lontar, Sambikerep, Surabaya.
Namun ketika Serda Guntur bertugas, Berda tinggal bersama orang tuanya di Jalan Pulo Tegalsari.
Baca juga: Jokowi Perintahkan Jajaran Cari KRI Nanggala-402, Keselamatan 53 Awak Kapal Jadi Prioritas
Dalam kesempatan ditemui reproter Surya.co.id, Berda menuturkan, sebenarnya suaminya tidak ingin berangkat dalam acara mengikuti gelaran latihan tersebut.
Namun, Berda tidak mengungkapkan alasan suaminya enggan mengikuti latihan tersebut.
Di Kapal Selam KRI Nanggala 402, Serda Guntur yang berusia 39 tahun menjadi salah satu senior Teknisi mesin.
"Suami saya mengawali karier sebagai teknisi kapal di atas permukaan. Kemudian, beliau ambil pendidikan untuk kapal selam," kata Berda.
Kini ia berharap Kapal Selam Nanggala segera ditemukan.
Tiap saat ia memantau langsung melalui grup.
"Kami tiap hari berdoa. Ini tadi kami baru saja istighotsah bersama istri kru lainnya melalui virtual. Semoga kapal bisa ditemukan dan seluruh kru selamat," katanya.
Tak ada firasat apapun