News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seleksi Kepegawaian di KPK

Cerita Giri Suprapdiono Ikuti Tes ASN KPK, Curigai Adanya Kesamaan Para Pegawai yang Tak Lolos

Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon pimpinan KPK, Giri Suprapdiono, menjawab pertanyaan saat mengikuti tes wawancara di kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (25/8/2015). Sebanyak 19 capim KPK mengikuti seleksi tahap akhir oleh Pansel, yang selanjutnya dipilih delapan nama yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2015 mendatang. Presiden kemudian menyerahkan delapan nama ini ke Dewan Perwakilan Rakyat. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Sosialisasi dan Kampanye Anti-Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Giri Suprapdiono ikut menceritakan rangkaian tes wawasan kebangsaan (TWK) yang tengah menjadi sorotan publik.

Giri menceritakan, dalam tes tersebut terbagi menjadi beberapa sesi, di antaranya sesi tertulis dan wawancara.

Kemudian, dalam tes tertulis pun dibagi menjadi tiga sesi, seperti tes sikap hingga tes mengenai isu terkini.

Baca juga: Harun Al Rasyid Siap Buktikan Dirinya atau Ketua KPK Firli Bahuri yang Tak Berintegritas

"Yang diberikan tes kepada semua pegawai adalah tiga hal yang pertama tes tentang sikap, yang di dalamnya ditanya tentang apakah orang Jepang itu kejam?"

"Kita harus menjawab setuju atau tidak setuju, banyak hal termasuk LGBT di sana. Kemudian pertanyaan esai ditanya tentang bagaimana pendapat Anda tentang utang."

"Pendapat Anda tentang FPI, pendapat tentang komunisme, dan pendapat tentang berbagai macam hal yang berkembang. Kemudian yang ketiga, esai psikologi," kata Giri, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Rabu (12/5/2021).

Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono dan juru bicara KPK Febri Diansyah menjadi pembicara pada diskusi di gedung KPK, Jakarta, Rabu (30/8/2017). Dikskusi tersebut bertemakan Nulis Korupsi Tanpa Kontaminasi Gratifikasi, membahas tentang pemahaman gratifikasi yang meliputi pemberian barang atau fasilitas. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Setelah selesai melewati tes tertulis, Giri melanjutkan untuk melakukan tes wawancara.

Dalam tes wawancara ini, Giri menyebut, para pegawai KPK mendapatkan beberapa pertanyaan kontroversi.

Namun, pertanyaan yang diajukan antar pegawai bisa berbeda-beda.

Giri mengaku tidak mendapatkan beberapa pertanyaan yang menjadi polemik.

Ia justru mendapat pertanyaan mengapa tidak lolos dalam tes Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) sebanyak dua kali.

Baca juga: Di KPK Tak Ada Kolektif Kolegial, Firli Bahuri Getol Dorong Dilakukan TWK

"Pertanyaan-pertanyaan yang kontroversi terjadi ketika wawancara. Jadi pewawancara menggunakan improvisasinya, sebagaimana banyak termuat di media."

"Misalkan ada yang ditanya, bersediakah lepas jilbab? Kemudian dinyatakan sexism yang kadang-kadang itu tidak masuk akal ditanyakan kepada pegawai KPK," kata Giri.

Hingga akhirnya, Giri masuk dalam daftar 75 pegawai KPK yang tak lolos tes alih status menjadi ASN.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini