TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri akhirnya buka suara soal nasib 75 pegawainya pasca-Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara.
Di sisi lain, mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah juga memberikan pendapatnya terkait polemik 75 pegawai KPK yang tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Fahri sekaligus merespons sikap Presiden atas polemik 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan setelah tak lolos TWK.
Baca juga: Saut Situmorang Minta Pimpinan KPK Patuhi Instruksi Jokowi: Jangan Anggap KPK Perusahaan Pribadi
Dihimpun Tribunnews.com, Jumat (21/5/2021), berikut rangkuman terbaru terkait polemik 75 pegawai KPK tak lulus TWK:
1. Pasca-Jokowi Keluarkan Pernyataan, Firli Bahuri Buka Suara
Sebelumnya, Presiden Jokowi akhirnya mengeluarkan arahan terkait dinonaktifkannya 75 pegawai KPK yang tidak lolos TWK.
Jokowi menyampaikan sikap setelah persoalan ini menjadi polemik publik.
Dalam pernyataanya, Jokowi mengatakan tidak lolosnya TWK semestinya tidak serta merta membuat 75 pegawai KPK diberhentikan.
"Kalau dianggap ada kekurangan, saya berpendapat masih ada peluang untuk memperbaiki melalui pendidikan kedinasan tentang wawasan kebangsaan, dan perlu segera dilakukan langkah-langkah perbaikan pada level individual maupun organisasi," kata Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Senin (17/5/2021), dikutip dari laman Setkab.
Baca juga: KPK Terima 86 Laporan Penerimaan Gratifikasi Hari Raya Idul Fitri 2021, Totalnya Ratusan Juta
Presiden juga sependapat dengan pertimbangan Mahkamah Konstitusi dalam Putusan Pengujian Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua UU KPK, yang menyatakan bahwa proses pengalihan status pegawai KPK menjadi ASN tidak boleh merugikan hak pegawai KPK untuk diangkat menjadi ASN.
"Saya minta kepada para pihak yang terkait, khususnya pimpinan KPK, Menteri PAN-RB, dan Kepala BKN, untuk merancang tindak lanjut bagi 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lulus tes, dengan prinsip-prinsip sebagaimana saya sampaikan tadi," ungkapnya.
Pasca-Jokowi menyampaikan sikapnya, Firli Bahuri kini buka suara.
Firli mengungkapkan, nasib 75 pegawai KPK akan dibahas dalam rapat KPK dengan sejumlah lembaga lainnya pada Selasa (25/5/2021) atau pekan depan.
"Yang pasti hari Selasa kita akan melakukan pembahasan secara intensif untuk penyelesaian 75 pegawai KPK, rekan-rekan kami, adik-adik saya," kata Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (20/5/2021).