"Pertanyaan semiterbuka dengan menguji 22 nama tokoh, Prabowo masih menempati urutan teratas dengan dukungan sebanyak 20,9 persen. Pada urutan kedua adalah Anies Baswedan dengan keterpilihan 15,4 persen dan urutan selanjutnya adalah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas sekitar 13,8 persen," tutur Puspoll Indonesia.
Puspoll Indonesia juga mengerucutkan Capres 2024 menjadi 11 nama. Hasilnya, Prabowo, Anies dan Ganjar masih berada di urutan tiga teratas.
Elektabilitas Prabowo mencapai 23,2 persen, Anies 16,8 persen dan Ganjar 16,3 persen.
Baca juga: Survei Elektabilitas Anies di Atas Prabowo, Pengamat Jelaskan Penyebabnya
Sementara dalam pertanyaan elektabilitas capres dengan simulasi tertutup tiga nama, Prabowo juga menempati urutan teratas dengan elektabilitas mencapai 27,6 persen.
Posisi kedua ditempati Anies dengan elektabilitas sekitar 24,9 persen dan posisi ketiga adalah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 22 persen.
Secara kewilayahan, elektabilitas Prabowo dinyatakan unggul di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Dengan responden dibagi menjadi 50 persen laki-laki dan perempuan, Prabowo unggul di Sumatera mencapai 24,7 persen, di Jabar 26,4 persen, di Jatim 23,1 persen, di Sulawesi 31,7 persen lalu di Maluku dan Papua 26,7 persen.
Lalu dilihat dari beragam kategori pekerjaan responden, Prabowo unggul jauh dari calon lainnya.
Dari kategori profesional hingga wiraswasta, elektabilitas Prabowo mencapai 15,4 persen.
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Naik Membayangi Anies dan Prabowo Versi Lembaga Survei, Puan Melempem
Sedangkan dari kategori buruh, petani, nelayan hingga pekerja kasar, elektabilitas Prabowo mencapai 21,8 persen. Terkahir dari kategori ASN, elektabilitas Prabowo mencapai 19,8 persen.
Survei Puspoll ini dilakukan pada 20 hingga 29 April 2021 melalui wawancara tatap muka atau face to face interview menggunakan kuesioner terstruktur.
Seluruh responden adalah mereka yang 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.
Ada 1.600 responden dalam survei ini dengan margin of error kurang lebih 2,45 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel dipilih secara acak menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat atau multistage random sampling dengan memperhatikan urban/rural dan proporsional antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi.(tribun network/dit/dod)