Pancasila, lanjut Fadli Zon, tak mungkin berlawanan dengan integritas.
Menurutnya, Pancasila kini malah dijadikan alat politik untuk membungkam sikap kritis seseorang.
"Sehingga, penjelasan atas peristiwa tadi hanya satu, bahwa Pancasila kini telah dijadikan alat politik untuk mengubur sikap kritis demi menjaga kepentingan kekuasaan atau oligarki," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengungkapkan alasan pelantikan pegawai KPK menjadi ASN jatuh pada tanggal 1 Juni 2021.
Ghufron mengatakan, pimpinan KPK memilih pelantikan bertepatan dengan hari lahir Pancasila itu sebagai simbol bahwa pegawai KPK adalah seorang Pancasilais.
"Untuk memperingati dan menghormati Hari Lahir Pancasila, sehingga secara simbolik untuk menyatakan bahwa pegawai KPK Pancasilais,” kata Ghufron, dikutip dari Kompas.com, Minggu (30/5/2021).
Pelantikan tersebut merupakan buntut dari polemik 75 pegawai KPK yang tak lolos TWK.
Dalam perkembangannya, dari 75 pegawai tersebut, hanya ada 24 orang yang selamat untuk diloloskan.
Sementara, 51 pegawai lainnya akan diberhentikan.
Baca berita lain seputar Seleksi Kepegawaian di KPK
(Tribunnews.com/Shella Latifa)(Kompas.com/Irfan Kamil)