Tolak 3 periode
Survei Parameter Politik Indonesia mendapati, mayoritas responden menolak perubahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Hasil survei yang dilakukan pada 23-28 Mei 2021 diikuti 1.200 responden ini pun menunjukan, 52,7 persen responden menyatakan tidak setuju jika masa jabatan presiden diubah dan diperpanjang jadi tiga periode.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam hasil survei terkait Peta Politik Menuju 2024 dan Isu Politik Mutakhir secara virtual, Sabtu (5/6/2021).
"Rata-rata tidak setuju, 52,7 persen tidak setuju, yang setuju 27,8 persen, selebihnya tidak menjawab. Artinya, masyarakat tidak setuju jika jabatan presiden diubah menjadi tiga periode," kata Adi.
Baca juga: Jokowi Teken Perpres, Kini Ada Posisi Wakil Menteri Menpan-RB
Adi mengatakan, survei juga menanyakan pendapat responden apabila Presiden Joko Widodo menjabat selama tiga periode.
Hasilnya, menunjukan sebanyak 45,3 persen responden menjawab tidak setuju. 25,3 persen menjawab setuju, sedangkan 29,4 persen tidak menjawab.
"Sebanyak 50,6 responden pun menyatakan tidak setuju jika Undang-Undang Dasar 1945 diamendemen untuk memperpanjang masa jabatan Jokowi menjadi tiga periode," jelas Adi.
Sebagai informasi, Survei Nasional Parameter Politik Peta Politik Nasional menuju Pilpres 2024 dilakukan pada 23-28 Mei 2021.
Survei ini diikuti 1.200 responden dengan pengambilan sampel melalui sambungan telepon dengan margin of error sebesar ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(Willy Widianto)