TRIBUNNEWS.COM - Inilah cara mengikuti pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 17.
Segera beli pelatihan dalam jangka waktu 30 hari setelah dinyatakan lolos.
Bila tidak, kepesertaanmu akan dicabut dan otomatis tidak bisa mengikuti program Kartu Prakerja.
Manajemen Kartu Prakerja telah mengumumkan hasil seleksi Kartu Prakerja gelombang 17 pada Kamis (10/6/2021) malam.
Baca juga: Cara Ikuti Pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 17 setelah Lolos, Cepat Beli Pelatihan Sebelum Dicabut
Baca juga: HASIL Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 17 Diumumkan, Simak Cara Ikut Pelatihan setelah Lolos
Para pendaftar dapat mengecek apakah lolos sebagai peserta Kartu Prakerja gelombang 17 atau tidak, melalui dua cara.
Yaitu lewat SMS yang dikirimkan pihak Kartu Prakerja atau login melalui situs resmi www.prakerja.go.id.
Bila Anda termasuk satu di antara peserta yang lolos, segeralah mengikuti pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 17.
Sebab, jika dalam waktu 30 hari tidak membeli dan mengikuti pelatihan, maka kepesertaan Kartu Prakerja Gelombang 17 akan dicabut.
Dikutip dari akun Instagram @prakerja.go.id, inilah cara mengikuti pelatihan dengan Kartu Prakerja:
1. Cek dashboard akun Prakerja untuk memastikan dana pelatihan sudah tersedia
2. Bandingkan pelatihan di Bukalapak, Mau Belajar Apa, Pintaria, Pijar Mahir, Sisnaker, Sekolahmu, atau Tokopedia
3. Pilih pelatihan sesuai kebutuhanmu
4. Beli pelatihan dan bayar dengan Nomor Kartu Prakerja
5. Batas waktu pembelian pelatihan adalah 30 hari sejak menerima SMS pengumuman.
Bila lewat dari waktu tersebut, maka kepesertaan akan dicabut
Diketahui, setelah mendapat pemberitahuan lolos, peserta akan mendapatkan dana Rp 1 juta yang digunakan untuk mengikuti pelatihan.
Dengan dana tersebut, peserta dapat memilih jenis pelatihan yang ingin diikuti di Mitra Platform Digital Resmi.
Dengan demikian, dana Rp 1 juta itu tidak bisa diuangkan.
Pembelian pelatihan dilakukan dalam jangka waktu 30 hari setelah mendapatkan pemberitahuan.
Jika sudah lebih 30 hari belum membeli pelatihan, maka Kartu Prakerja akan dinonaktifkan dan tidak bisa mendaftar Kartu Prakerja lagi.
Kemudian, peserta akan mengikuti pelatihan yang telah dipilih secara online.
Selesai pelatihan, peserta akan mendapatkan sertifikat elekronik.
Peserta juga wajib memberikan ulasan dan penilaian (rating) pada pelatihan yang diikuti.
Peserta yang telah selesai mengikuti pelatihan akan menerima dua macam insentif.
Dana insentif pertama diberikan pasca-pelatihan sebesar Rp 600 ribu selama 4 bulan.
Dana insentif kedua diberikan setelah mengisi survei evaluasi sebesar Rp 50 ribu setiap survei.
Bantuan Kartu Prakerja
Masih dikutip dari akun Instagram akun @prakerja.go.id, Bantuan Kartu Prakerja tidak diberikan dalam bentuk kartu fisik.
Pihak Kartu Prakerja mengingatkan para penerima untuk menjaga kerahasiaan Nomor Kartu Prakerja.
"Bantuan Kartu Prakerja tidak diberikan dalam bentuk kartu fisik."
"Karena itu, Sobat akan mendapatkan Nomor Kartu Prakerja yang dapat digunakan untuk membeli pelatihan."
"Jangan lupa, jaga kerahasiaan Nomor Kartu Prakerja milik Sobat, ya!" tulis @prakerja.go.id.
Selain itu, dana pelatihan akan dikirimkan secara bertahap.
Bagi yang sudah menerima SMS dan belum menerima dana, harap bersabar dan bisa cek kembali akun Prakerja secara berkala.
ㅤㅤㅤㅤ
"Saat ini, kami sedang mengirimkan dana ke akun Prakerja Sobat secara bertahap."
"Bila dananya belum tersedia, silakan cek kembali akun Prakerja Sobat secara berkala, ya," tulis @prakerja.go.id.
Akun @prakerja.go.id juga mengingatkan para peserta untuk memilih pelatihan dengan saksama.
Pasalnya, kesempatan untuk mengikuti program Kartu Prakerja hanya satu kali.
Jika mengalami kesulitan saat membeli pelatihan, peserta Kartu Prakerja Gelombang 12 dapat menghubungi contact center Mitra Platform Digital Resmi Kartu Prakerja:
Inilah daftar contact center Mitra Platform Digital Resmi Kartu Prakerja:
Bukalapak: 021-50813333
Sisnaker: 021-50816000
Mau Belajar Apa: 0811-8807-172
Pijar Mahir: 0812-9291-0020
Pintaria: 0813-8276-5493
Sekolahmu: 0813-1579-2171
Tokopedia: www.tokopedia.com/help
Kartu Prakerja: 0800-150-3001
Penyebab Gagal Lolos Seleksi Kartu Prakerja Berkali-kali
Sejak dibuka pada April 2020, program Kartu Prakerja sudah berjalan sepanjang 17 kali hingga Juni 2021.
Sempat terhenti pada awal tahun 2021, tapi akhirnya program Kartu Prakerja kembali dilanjutkan mulai Februari 2021.
Sejak saat itu, jutaan masyarakat telah bergabung menjadi peserta Kartu Prakerja.
Namun tak sedikit yang gagal seleksi walau sudah mencoba berkali-kali.
Bahkan di akun Instagram Kartu Prakerja mudah sekali menemukan curhatan warganet yang mengeluhkan tak pernah lolos sejak gelombang 1.
Mereka pun bertanya-tanya, kenapa hingga kini tak pernah lolos walau sudah mendaftar berkali-kali.
Tribunnews.com telah merangkum sejumlah alasan yang menyebabkan seseorang gagal lolos seleksi Kartu Prakerja.
Inilah daftar penyebab gagal lolos seleksi Kartu Prakerja sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:
1. Kesalahan NIK
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja saat itu, Panji Winanteya pernah menyampaikan, masih banyak peserta yang gagal ke tahapan seleksi pendaftaran Kartu Prakerja lantaran beberapa kesalahan teknis.
Satu di antaranya karena kesalahan meng-input Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Seleksi daftar Kartu Prakerja mengandalkan basis data kependudukan dari Kementerian Dalam Negeri.
Hal ini membuat pengisian data NIK harus benar-benar sesuai.
Kesalahan atau salah ketik pada pengisian NIK seperti keliru dalam penulisan nama dan tanggal bisa menyebabkan data tidak bisa terverifikasi oleh sistem.
"Kebanyakan NIK (Nomor Induk Kependudukan) tidak dapat diverifikasi."
"Mungkin ada salah ketik nama atau tanggalnya tidak sesuai dengan database."
"Di masa-masa awal itu terhitung jadi backlog," jelas Panji pada April 2020.
Solusinya, Anda harus berhati-hati saat mengetik NIK saat pendaftaran Kartu Prakerja.
2. NIK dan Nomor KK Tidak Sesuai
Ketidaksesuaian pada NIK dan nomor Kartu Keluarga (KK) juga bisa menjadi penyebab gagal lolosnya peserta Kartu Prakerja.
Jadi pastikan nomor NIK dan KK yang dimasukkan saat mendaftar Kartu Prakerja benar.
Untuk mengecek kembali kebenaran nomor NIK dan KK, pendaftar dapat menghubungi call center Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) di nomor 1500-538 atau mengunjungi kantor Dukcapil terdekat.
Termasuk bila ada kendala soal NIK dan nomor KK.
3. Sudah Pernah Lolos
Jika sudah pernah mendaftar dan lolos seleksi Kartu Prakerja gelombang sebelumnya, maka sudah pasti Anda tidak lolos.
NIK Anda akan diblok sehingga tidak bisa lolos seleksi Kartu Prakerja yang sudah berjalan.
"Mereka yang sudah pernah menerima Kartu Prakerja tidak boleh lagi ikut seleksi, NIK-nya kami blok demi asas pemerataan," kata Head of Communication PMO Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu.
4. Masih sekolah atau kuliah
Pendaftar Kartu Prakerja yang masih aktif sekolah atau kuliah juga dipastikan tidak bisa lolos dalam seleksi Kartu Prakerja.
5. Masuk dalam Daftar Orang-orang yang Tidak Bisa Menerima
Manajemen Kartu Prakerja telah membuat daftar orang-orang yang tidak akan pernah lolos seleksi.
Berikut daftar orang yang tidak bisa menjadi peserta Kartu Prakerja:
- Pejabat Negara
- Pimpinan dan Anggota DPR/DPRD
- Aparatur Sipil Negara
- Prajurit Tentara Nasional Indonesia
- Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
- Kepala Desa dan perangkat desa
- Direksi, Komisaris, dan Dewan Pengawas pada BUMD atau BUMN
6. Pernah Menerima Bantuan dari Pemerintah
Penyebab lain kenapa seseorang tidak lolos seleksi Kartu Prakerja adalah pernah menerima bantuan sosial dari pemerintah.
Bantuan ini berupa bantuan sosial DTKS dari Kementerian Sosial (Kemensos), bantuan subsidi upah (BSU) alias BLT gaji Rp 1,2 juta.
Termasuk Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk UMKM (BPUM) atau BLT UMKM Rp 1,2 juta.
Mereka yang pernah atau saat ini menerima, tentu tidak akan lolos seleksi.
7. Kuota Terbatas
Yang harus diingat lagi, setiap gelombang Kartu Prakerja memiliki jatah kuota tersendiri.
Jumlahnya bisa saja berbeda-beda, tergantung kebijakan dari manajemen.
Namun pada Kartu Prakerja yang dibuka pada 2021, kuotanya masih sama yaitu 600 ribu per gelombang.
Jumlah kuota 600 ribu memang terkesan banyak, tapi ingat jumlah orang yang mendaftar Kartu Prakerja pasti jauh lebih banyak.
Dan yang pasti, para pendaftar berasal dari seluruh Indonesia, bukan hanya dari satu atau dua kota.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)