2. Survei Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Unggulkan Anies Baswedan
CISA merilis hasil survei terbarunya mengenai kandidat presiden untuk agenda pilpres tahun 2024.
Hasilnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berada di posisi pertama dengan elektabilitas 19,2 persen.
Disusul posisi kedua ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) dengan elektabilitas 15,51 persen.
Selanjutnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapatkan 15,33 persen sedangkan Prabowo Subianto hanya mendapatkan 10,26 persen.
Ada juga nama lain muncul dalam survei seperti Menteri BUMN, Erick Tohir dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil serta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Andika Perkasa di bursa kepemimpinan nasional di 2024 mendatang.
Menteri BUMN, Erick Tohir mampu mendulang 9,76 persen dan mengungguli Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang mendapatkan 7,55 persen serta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (TNI) Andika Perkasa sebesar 7,15 persen
Survei tersebut dilaksanakan pada 27 Mei-1 Juni 2021, dengan wawancara langsung pada 1.600 responden di 34 provinsi yang dipilih dengan multi stage random sampling. Margin of error 2,85% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Direktur Eksekutif CISA, Herry Mendrofa mengatakan Anies, AHY, Ganjar, Prabowo Subianto dan Erick Thohir menempati lima besar elektabilitas tertinggi dari kandidat yang lainnya.
"Kita cek ulang di lima besar daerah yang basis sampelnya terbesar juga. Hasil di Jawa Timur, Ganjar, AHY dan Prabowo cukup kuat elektabilitasnya," kata Herry dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Jumat(4/6/2021).
Dominasi Ganjar lanjut Herry juga masih sulit ditumbangkan di Jawa Tengah. Sedangkan Anies, Prabowo dan AHY memimpin di Jawa Barat.
3. Prabowo Subianto Urutan Pertama Survei Puspoll Indonesia
Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia Muslimin Tanja mengungkap hasil survei terkait calon presiden (capres) 2024.
Hasilnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menempati urutan pertama dalam popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas.
Muslimin menyebut elektabilitas Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan mencapai 20,9 persen.
"Seandainya dilakukan pemilihan presiden hari ini, siapa yang akan dipilih untuk menjadi presiden. Jadi, dari 22 nama yang kami uji, penilaian tertinggi itu ada di nama pak Prabowo. Ada 20,9 persen yang mengatakan akan memilih pak Prabowo jika pemilihan presiden digelar masa survei digelar 20-29 April 2021," ujar Muslimin, dalam rilis survei 'Menakar Peluang Capres 2024 dan Tantangan Poros Islam', Minggu (23/5/2021).
Dia menjelaskan Prabowo Subianto mengalahkan sejumlah nama yang digadang-gadang memiliki elektabilitas tinggi jelang Pilpres 2024.
Sebut saja nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan; Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno; Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil; hingga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Muslimin menyebut Anies berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 15,4 persen.
Setelahnya ada Ganjar (13,8 persen), Sandiaga (7,1 persen), serta Ridwan Kamil dan AHY (masing-masing 4,9 persen).
Puspoll Indonesia juga mencoba simulasi dengan tiga nama teratas.
Hasilnya tetap, Prabowo lebih unggul dari Anies dan Ganjar.
Prabowo mendapatkan 27,6 persen, Anies Baswedan 25,5 persen, dan Ganjar Pranowo 22,0 persen.
"Dari simulasi 3 nama, ada kecenderungan Pak Prabowo relatif lebih stagnan atau lebih sedikit mendapat tiupan suara dari nama-nama tokoh yang diuji tadi, tapi tiupan suara ke Anies Baswedan dan Ganjar," kata Muslimin.
Lebih lanjut, dari kategori kepantasan menjadi capres, Prabowo juga mendapat perolehan tertinggi dengan 66,2 persen.
Disusul Anies 60,1 persen; Sandiaga 50,8 persen; Ridwan Kamil 45,8 persen; dan Ganjar Pranowo 43,4 persen.
"Tingkat pengenalan masing-masing tokoh kalau kita lihat di grafik itu pak Prabowo sudah mencapai 93 persen. Artinya, kalau dalam statistik atau survei ini sebenarnya angka yang sudah mentok; maksimal," kata Muslimin.
Pengumpulan data survei Puspoll Indonesia dilakukan sejak 20-29 April 2019 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur di 34 provinsi. (Vincentius/Gita)