"Enggak ada (salah tangkap). Dipastikan 13 orang yang ditangkap didasari bukti-bukti kuat yang dimiliki Densus sehingga dilakukan penangkapan. Proses masih berjalan," kata Rusdi.
Baca juga: Tes DNA Pasien ODGJ Keluar, Ternyata Bukan Abrip Asep, Polisi yang Hilang Saat Tsunami Aceh
Menurut Rusdi, pihaknya telah mencermati gerak-gerik 13 orang terduga teroris Riau sejak lama. Hasilnya, mereka diduga kuat terlibat dalam jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).
"Kelompok ini berperan membantu menyembunyikan apabila ada DPO kepolisian yang menyangkut jamaah islamiyah ketika bergerak ke Riau. Kelompok inilah yang menyembunyikan. Jadi 13 orang ini bertugas nyembunyiin DPO Densus 88 khususnya dari kelompok JI itu mengamankan diri di Riau," jelasnya.
Baca juga: Tes DNA Pasien ODGJ Keluar, Ternyata Bukan Abrip Asep, Polisi yang Hilang Saat Tsunami Aceh
Tak hanya itu, kata Rusdi, kelompok ini diduga pernah melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan terorisme. Di antaranya pelatihan menggunakan senjata api di sejumlah daerah di Riau.
"Kelompok ini juga telah melakukan kegiatan antara lain pelatihan pengunaan senjata, baik latihan penggunaan senjata tajam, maupun penggunaan senjata api. Ini untuk kelompok yang di Riau," ujar Rusdi. (Tribun Network/igm/wly)