Sementara itu, berdasarkan American Journal of theurapetic, sudah ada penelitian yang menunjukan bahwa Ivermectin terbukti dapat mengatasi Covid-19 sebesar 95 persen.
"Jadi, dari 3.406 partisipan menunjukkan menekan tingkat kematian pasien Covid-19. selain itu juga, tercatat 15 negara sudah berhasil melawan Covid-19 dengan menggunakan invermectin. Diantaranya Peru, Meksiko, Slovakia adalah negara yang turut berhasil menekan penderita Covid-19 dengan penggunaan invermectin," katanya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di DKI Bertambah 8.348 Orang Hari Ini, 327 Diantaranya Balita
Karena itu, kata Moeldoko, ia berani mendistribusikan Ivermectin kepada anggota-anggota HKTI di seluruh Indonesia.
"Dalam hadapi kondisi kritis sekarang ini? apakah harus diam? menurut saya tidak. kita harus berbuat sesuatu, diam ada resiko kematian. Melakukan sesuatu belum tentu mati. Ini sebuah pilihan. Pilihan bijaksana melakukan sesuatu," katanya.
Obat Terapi Covid-19 Bakal Diproduksi Massal, Erick Thohir Sebut Harganya Mulai Rp 5 Ribuan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang mempercepat uji klinis yang dilakukan terhadap Ivermectin sebagai obat terapi pencegahan dan penyembuhan pasien Covid-19.
Obat tersebut disebut-sebut akan menjadi game changer terbaru agar Indonesia bisa mengendalikan pandemi ini.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mewakili Pemerintah memastikan rakyat akan mendapat obat terapi murah untuk pencegahan dan penyembuhan dari virus SAR Cov-2.
Baca juga: Update Corona Global 28 Juni 2021: Jumlah Kasus Aktif di Seluruh Dunia Lebih dari 11,5 Juta
Erick mengatakan, persiapan pun sudah dilakukan PT Indofarma untuk memproduksi obat Ivermectin secara massal.
Sehingga ketika uji klinis selesai dilakukan dan izin edar sudah dikeluarkan BPOM, maka obat tersebut siap diproduksi besar-besaran dalam waktu singkat.
Baca juga: Update 27 Juni 2021: 8.024 Pasien Covid-19 di Indonesia Dinyatakan Sembuh
"Secara infrastruktur kami siap untuk memproduksi Ivermectin secara massal,” ujar Menteri Erick dalam keterangannya, Senin (28/6/2021).
“Jika uji klinis BPOM selesai dan sudah keluar izin edarnya sebagai tanda bahwa obat Ivermectin ternyata baik untuk kita semua, maka produksi ini akan kita genjot demi mengurangi dengan cepat kasus positif COVID-19," sambungnya.
Penyediaan obat terapi Covid-19 yang murah memang menjadi perhatian utama Menteri Erick Thohir.
Hal ini tak lain agar masyarakat yang lebih memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan pokok di tengah pandemi ini tidak lagi terbebani dengan harga obat yang mahal.