Pernyataan Risma itu pun menuai kritikan dari sejumlah politisi.
Salah satunya Anggpota DPRI RI Fraksi Demokrat Hinca Pandjaitan, melalui akun Twitter-nya, @hincapandjaitan, Selasa (13/4/2021).
Hinca menilai Risma harus mendapat arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal komunikasi publik setelah mengecam pegawainya.
Ia mempertanyakan sikap Risma itu, seolah-olah menyebut Papua sebagai lokasi bagi pegawai yang tak cakap bekerja.
Menurutnya, saat ini, Papua sedang membutuhkan SDM yang mumpuni,
"Waduh. Ini komunikasi publiknya harus dapat arahan dari Bapak Presiden."
"Kalimat bu Risma seolah-olah menempatkan Papua sebagai sasaran lokasi ASN yg tak becus?,"
"Papua sedang butuh banyak SDM mumpuni bu. Jadi yg dikirim justru harus yang terbaik," kata Hinca.
Diharapkan, kejadian seperti ini tak kembali terulang kedepannya.
Selain itu, anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon menyebut pernyataan Risma seolah menyiratkan Papua jadi tempat hukuman bagi ASN yang tidak becus.
Ia menyarankan agar Risma mencabut pernyataannya yang dinilai sensitif itu.
"Pernyataan Menteri Sosial ini menyiratkan seolah Papua jd tempat hukuman ASN yg tak becus."
"Sebaiknya cabut saja pernyataan sensitif seperti ini," ucap Fadli Zon, lewat akun Twitternya @fadlizon dalam cuitannya pada Selasa (13/7/2021).
Baca berita seputar Mensos Risma lainnya
(Tribunnews.com/Shella Latifa)(Kompas.com/Putra Prima Perdana)