Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan optimis pada 2045 mendatang Indonesia akan mencapai masa kejayaan atau Indonesia Emas.
Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI (MPR) tersebut mengatakan Indonesia Emas pada 2045 dapat terwujud jika mampu berkomitmen memegang teguh keadilan bagi seluruh rakyat.
Kendati begitu, pria yang karib disapa Zulhas tersebut menyatakan, kalau belakangan ini kondisi politik di Indonesia menajamkan isu perbedaan.
"Hanya saja kalau kita melihat apa yang terjadi di Indonesia belakangan ini perbedaan justru ditajamkan satu sama lain," kata Zulhas dalam Pidato Kebangsaan pada acara HUT Center for Strategic and International Studies (CSIS) ke 50 Tahun secara daring, Kamis (19/8/2021).
Tak hanya itu, Zulhas juga menyebut pikiran politik Indonesia telah diracuni logika elektoral.
Hal tersebut kata dia cenderung menghalalkan segala cara yang justru memecah belah bangsa.
Baca juga: Zulhas: Jika Berorientasi pada Keadilan, Indonesia Bisa Jadi Negara Besar
"Dengan politik SARA, politik identitas, perbedaan keimanan kembali dipersoal, sukuisme kembali diperkuat," kata Zulhas.
Zulhas pun mengulas isu perbedaan saat Pemilihan Presiden 2019.
"Wacana Tionghoa-Pribumi dimunculkan kembali, mayoritas vs minoritas dibenturkan, aku Pancasila dikontraskan dengan kamu bukan Pancasila, cebong vs kampret, buzzer vs kadrun sedih kita," ujarnya.
Hal tersebut menurut Zulhas telah membuat kemunduran.
"Padahal kita sudah 76 tahun merdeka kenapa mesti mundur lagi, ini apa yang terjadi di tanah air kita belakangan ini," ujarnya.
Negara besar
Menurut Zulhas Indonesia akan menjadi negara besar bila tetap memegang teguh cita-cita awal dalam kemerdekaan negara ini.