Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berharap tenaga kesehatan (nakes) di Papua termasuk di wilayah rawan agar dapat tetap bertugas dan melayani masyarakat.
Menurut Muhadjir, masyarakat di Papua sangat membutuhkan pelayanan publik terutama kesehatan.
Baca juga: Menko PMK Kecam Penyerangan KKB ke Nakes di Papua
“Tentu saja mereka yang jadi korban harus ditarik dan diberi trauma healing. Tapi kalau ada yang usul (layanan kesehatan) ditarik saya keberatan. Justru target mereka (KKB) supaya layanan-layanan publik ini berhenti di sana sehingga tercipta ketidakpuasan masyarakat dan kemudian melakukan pembangkangan," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Selasa (21/9/2021).
Baca juga: Kronologi Kasus Lahan Munjul yang Bikin Anies Baswedan dan Ketua DPRD DKI Ikut Diperiksa KPK
Ia mengungkapkan solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan rotasi nakes di Papua.
Menurutnya, jangan sampai nakes yang menjadi korban ditarik kemudian tanpa ada penggantian di Papua.
Sehingga akan sangat merepotkan dan merugikan masyarakat.
Baca juga: Menkes Berduka, Nakes Gabriella Meilani Gugur oleh Serangan Brutal KKB Papua
“Kasihan masyarakat. Ini kan bukan salah mereka, yang bikin ulah dan kurang ajar itu anggota KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata). Jangan sampai kemudian sanksinya itu secara tidak langsung kepada masyarakat yang jelas-jelas mereka juga berada dalam keadaan tertekan,” kata Muhadjir.
Sekali lagi, ia berpesan agar nakes dan termasuk para guru yang bertugas di Papua khususnya wilayah pedalaman serta daerah rawan harus dibekali pengamanan dan perlindungan ekstra dari aparat.
Begitu pun saat jelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dihelat awal bulan depan agar dilakukan persiapan yang matang, termasuk dalam hal keamanan.