Termasuk juga dapat mengatur standarisasi protokol kesehatan global dalam hal aktivitas lintas batas negara.
Misalnya perihal kriteria vaksinasi, hasil tes Covid-19, maupun status kesehatan setiap warga negara.
Kedua, baik itu Indonesia maupun negara-negara berkembang lainnya harus dapat membuka kesempatan seluas luasnya untuk investasi yang berkualitas.
Ini yang nantinya dapat membantu pemulihan ekonomi negara-negara berkembang pasca pandemi.
Mengingat, pemulihan ekonomi global hanya bisa berlangsung jika pandemi terkendali.
"Pemulihan ekonomi global hanya bisa berlangsung jika pandemi terkendali dan antar negara dapat saling bekerja sama untuk saling membantu untuk pemulihan ekonomi, kata Jokowi.
Baca juga: Menko Airlangga: Pemerintah Siap Selenggarakan Presidensi G20 Tahun 2022, Optimalkan untuk Indonesia
Ketiga, Indonesia akan berkomitmen dalam ketahanan iklim, pembangunan yang rendah karbon serta teknologi hijau sudah.
Sementara itu, yang keempat, Indonesia berupaya untuk lebih serius lagi dalam melawan hal-hal yang intolenransi dan diskriminasi.
Baik itu serius dalam melawan konflik, terorisme dan perang, keberagaman keagamaanm maupun berupaya dalam melakukan penegakkan hak jaminan kesetaraan perempuan dan kelompok minoritas.
Termasuk, kata Jokowi, praktek kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina yang semakin jauh dari harapan, serta krisi politik di Myanmar harus menjadi agenda kita bersama.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)