News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Insiden Kerusuhan di Yahukimo, Polisi Sebut 3.609 Warga Mengungsi Minta Perlindungan

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono saat jumpa pers di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Rabu (6/10/2021).

Aparat keamanan gabungan dari TNI-Polri juga telah melakukan pengamanan di lokasi dengan menyiagakan anggota berkekuatan 3 Satuan Setara Kompi (SSK).

"Situasi di Yahukimo, situasi kondusif, aparat keamanan TNI-Polri berkekuatan 3 SSK berada di Yahukimo untuk memulihkan kembali situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di kabupaten Yahukimo," tukasnya.

Melansir Tribun-Papua.com, Diketahui, enam orang meninggal dalam konflik itu telah dimakamkan. 

Sementara, korban luka sebanyak 41 orang, dan 10 orang lainnya telah dirujuk ke RSUD Jayapura untuk mendapatkan perawatan medis.

Selain menangkap para pelaku, Polres Yahukimo juga menyita barang bukti berupa 1 unit mini bus, 6 buah HP, ratusan anak panah, 5 bilah parang, linggis, batu dan gagang kampak atas kejadian tersebut.

"Jumlah masyarakat Suku Yali yang mengamankan diri sebanyak 3.609 jiwa di Mapolres Yahukimo, Gereja Gidi Evanhastia dan Koramil Dekai," tutur Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal dikutip dari Tribun-Papua.com, Rabu (6/10/2021).

Adapun kebutuhan para warga yang mencari perlindungan keamanan di tiga tempat tersebut dipenuhi pemerintah daerah setempat.

Baca juga: Profil Abock Busup, Mantan Bupati Yahukimo yang Meninggal, Pernah Jadi Sorotan 6 Bulan Tidak Ngantor

"Dibantu TNI-Polri dan masyarakat dari luar Kabupaten Yahukimo," ujarnya.

Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara dalam kasus ini.

Kerugian yang baru dicatat berupa 5 unit mobil, 11 unit motor dan 7 unit rumah warga dalam keadaan hangus terbakar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini