News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Golkar Pastikan Usung Airlangga, Akbar Tandjung: Insyaallah Partai Kita Jadi Pemenang Pemilu 2024

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Akbar Tandjung dan Airlangga Hartarto

"Oleh karena itu kami sekarang sedang berupaya, jadi kami merasa generasi yang malu kalau kemudian tak bisa mengulangi setelah 2004 itu tidak bisa menang lagi. Oleh karena itu kami bertekad bagaimana mengembalikan kejayaan Golkar pada 2024 setelah 20 tahun kemudian, setelah 2004, baru menang untuk pertama kali," ujarnya.

Cendekiawan muslim Azyumardi Azra menilai peluang Golkar diterima masyarakat lebih terbuka ketimbang partai lainnya.

Hal tersebut lantaran kepemimpinan di Golkar bukan berdasarkan pada kepemimpinan dinastik dan oligarkis.

"Dinastik itu artinya dikuasai anak cucu, kalau oligarkis itu artinya dikuasai elit politik yang terbatas. Kalau Golkar tidak. Siapa saja bisa jadi pemimpin. Bisa mengalami mobilitas politik di Golkar, jadi ini beda sekali ya. Ini satu keunggulan. Bisa dijual dan dipasarkan dalam masa-masa sekarang ini, terutama terhadap generasi milenial," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, Golkar juga diisi oleh kader dari kalangan terpelajar dan bukan politisi karbitan serta memiliki jaringan yang luas ke berbagai organisasi masyarakat.

Hal itu berdampak lebih gampang diterima masyarakat.

"Ada partai yang seperti itu, orang yang tidak dikenal tiba-tiba nongol. Bisa dibayangkan bagaimana visi mengenai ke Indonesia an dan pembangunan Indonesia dan lainnya. Golkar enggak, lebih teknokratis. Ini bisa dijual untuk Indonesia ke 2024 sampai 2045," ucapnya.

Azyumardi menyarankan agar pimpinan Golkar terus menjalin hubungan dengan berbagai ormas dan masyarakat secara luas.

Selain itu, untuk meningkatkan figur yang akan diusung sebagai Calon Presiden 2024, Golkar harus meningkatkan political marketing figur tersebut.

"Politik marketingnya luar biasa waktu itu (zaman Akbar Tanjung tahun 2004). Nah ini perlu ditingkatkan lagi (saat ini). Apalagi di zaman medsos seperti ini, apa saja harus dipasarkan. Politik marketingnya harus mantap. Mungkin enggak perlu buzzer. Mungkin influencer bisa diperlukan," ujarnya.(tribun network/mam/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini