Rapat ketiga tersebut dibuka oleh Soenario terkait pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Selain itu terdapat pula pendapat dari Ramelan yang menganggap bahwa gerakan kepanduan tidak akan bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.
Dirinya juga menekankan bahwa gerakan kepanduan dapat mendidik anak-anak untuk disiplin dan mandiri di mana hal-hal tersebut begitu dibutuhkan dalam perjuangan.
Kongres pun ditutup dengan diperdengarkannya lagu "Indonesia" karya Wage Rudolf Supratman dan setelah itu diumumkannya rumusan dari sumpah setia yang dikenal dengan Sumpah Pemuda yang berbunyi:
Pertama: Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Indonesia.
Kedua: Kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa satu, Bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami putra putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa pesatuan, Bahasa Indonesia.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Sumpah Pemuda