TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa melepas kepergian Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuju Roma, Italia, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Jumat (29/10/2021).
Diketahui, Jokowi akan berpartisipasi pada KTT G20 yang digelar di Roma pada 30-31 Oktober 2021.
Selanjutnya, Jokowi akan menghadiri KTT Pemimpin Dunia COP 26 di Glasgow, Skotlandia pada 1-2 November 2021.
Lalu, Jokowi akan berkunjung ke UEA pada 3-4 November 2021.
Tak sendiri, Andika melepas kepergian Jokowi bersama Wakil Presiden, Maruf Amin; Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo; Menteri Sekretaris Negara, Pratikno; dan Gubernur Banten, Wahidin Halim.
Baca juga: Profil Mayjen Untung Budiharto, Staf Khusus Baru Panglima TNI, Eks Sestama BNPT
Baca juga: Harta Kekayaan Mayjen Untung Budiharto, Stafsus Panglima TNI yang Baru, Capai Rp10,6 Miliar
Momen itu disebut-sebut sebagai sinyal positif bagi Andika menjelang pergantian Panglima TNI.
Seperti diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun pada November 2021.
Namun, Pengamat Militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai momen tersebut bukan lah hal istimewa.
Ia mengatakan mengantar kepergian Presiden ke luar negeri adalah agenda protokoler kenegaraan.
Hal itu, ujar Khairul, lazimnya memang dihadiri oleh pimpinan TNI-Polri dan kepala daerah setempat.
Kehadiran Andika pada Jumat melepas kepergian Jokowi untuk menggantikan Hadi Tjahjanto yang sedang tidak berada di Jakarta karena menghadiri pelantikan Taruna Akademi TNI.
"Jadi menurut saya agak berlebihan jika kehadiran KSAD hari ini dimaknai sebagai sinyal positif penunjukan Panglima TNI," kata Fahmi saat dihubungi Tribunnews pada Jumat.
Hal serupa juga disampaikan anggota Komisi I DPR RI, Bobby Rizaldi.
Senada dengan pernyataan Khairul, Bobby mengatakan kehadiran Andika hanyalah standar protokol kenegaraan untuk menggantikan Hadi yang berhalangan hadir.