"Sebaiknya beliau menikmati masa pensiun, kumpul keluarga dan enjoy. Jika untuk tetap menjadi mitra Komisi I, pilihannya menjadi Gubernur Lemhanas," ucapnya.
Untuk partai koalisi pendukung pemerintah lainnya seperti Fraksi Golkar, NasDem, dan PKB menyatakan enggan berkomentar mengenai isu masuknya Hadi ke kabinet.
Di sisi lain, PKS dan Demokrat yang merupakan partai oposisi sebenarnya memiliki pendapat tak berbeda jauh, yakni menyerahkan kepada presiden.
Hanya saja, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera meminta agar kesempatan ini tak dijadikan kesempatan pemerintah untuk bagi-bagi jabatan dan upaya memberikan ucapan terima kasih atas sumbangsih yang bersangkutan.
"Hak Presiden untuk mengangkat pembantunya, monggo saja (kalau Hadi masuk kabinet). Tapi pastikan mereka yang diangkat punya kapasitas dan integritas," kata Mardani.
Baca juga: Hadi Tjahjanto Tak Dampingi Andika Perkasa Uji Kelayakan dan Kepatutan di DPR, Ini Alasannya
"Bukan sekedar bagi-bagi jabatan dan ucapan terima kasih. Posisi apa yang pas, monggo Presiden memutuskan, tapi rakyat perlu pejabat negara yang cakap, rajin dan jujur," imbuhnya.
Selanjutnya, politikus senior Partai Demokrat yang juga Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan menyebut Hadi bisa saja masuk kabinet, hanya saja keputusan berada di tangan presiden.
Andaikan masuk pun, Syarief menilai Hadi cocok berada di bidang politik dan keamanan.
"Hak preogrative Presiden, tapi Pak Hadi tentunya punya pengetahuan dan pengalaman di bidang politik, keamanan dan sosial, serta pribadi yang kuat," kata Syarief.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hadi Tjahjanto Berpeluang Masuk Kabinet, Bisa Diposisi Perhubungan, Polhukam Bahkan KSP
(Tribunnews.com/Maliana/Vincentius Jyestha, Kompas TV/Fadel Prayoga)
Berita lain terkait Reshuffle Kabinet