"Kita harus fair ada hal-hal yang memang tidak mudah untuk diselesaikan persoalan HAM masa lalu," ujarnya.
Sebagai informasi, aksi Kamisan digelar di Taman Signature, Semarang.
Di sisi lain Cornel menyebut massa aksi kamisan Semarang melakukan aksi berdasar pada cerita rakyat dalam dua hari festival rakyat 16-17 November.
"Kami menyatakan sikap dengan jelas yakni gerakan rakyat berhenti kooperatif terhadap Rezim Kapitalisme Oligarki. Termasuk memberi panggung kepada para Oligarki," ungkapnya.
"Oleh karena itu, Aksi Kamisan Semarang menuntut kepada pemerintah untuk segera berhenti melakukan perampasan ruang hidup warga, merusak lingkungan hidup warga, memeras keringat buruh untuk membuat yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Detik-detik Moeldoko Diusir Peserta Aksi Kamisan di Semarang karena Dianggap Cari Panggung