Kemudian yang kedua terjadi di bulan Desember 2020.
Pada teror yang kedua, selain melempar batu, pelaku yang merupakan orang tak dikenal juga merusak mobil milik Slamet.
Terakhir, rumah Slamet kembali dilempar batu pada 1 April 2021 dini hari.
Slamet menduga pelaku dari tiga teror itu adalah orang yang sama.
Menurutnya, sejak insiden pertama hingga ketiga, pelaku selalu berjumlah empat orang.
Tak hanya itu, modus dan cara yang digunakan pelaku hampir sama.
"Patut diduga pelakunya sama antara teror pertama, kedua, dan ketiga, karena modusnya hampir sama, caranya sama, jumlahnya pun sama," kata Slamet kepada wartawan, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Masih Pandemi Covid-19, Emak-emak Peserta Reuni 212 Diminta Pulang ke Rumah oleh Anggota Kowad
Baca juga: Gaya Kapolda Metro dan KSAD Pantau Langsung Massa Reuni 212 di Sekitaran Monas
"Selalu (pelaku) berjumlah 4 yang eksekutornya. Jamnya yang jelas semua dini hari."
"Yang pertama itu sekitar jam 03.00 lewat, kalau yang kedua 02.59, sekarang 01.59. Jadi sekitar jam 02.00-an lah rata-rata sampai sebelum subuh," ungkapnya.
Pernah Berpesan pada Prabowo agar Hati-hati
Slamet Maarif pernah berpesan pada Prabowo Subianto agar berhati-hati kala Ketua Umum Partai Gerindra itu memutuskan untuk bergabung dengan kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Slamet mengaku khawatir keputusan Prabowo itu bisa merusak reputasinya dan menghancurkan Gerindra.
Karena itu, ia memperingatkan Prabowo agar berhati-hati supaya tidak dipermalukan di masa mendatang.
"Kami mengingatkan Prabowo Subianto untuk hati-hati, jangan sampai dipermalukan di kemudian hari sehingga akan rusak reputasi beliau dan menghancurkan Gerindra di 2024 nanti," ujar Slamet saat dikonfirmasi, Selasa (22/10/2019), dikutip dari Kompas.com.