TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah kesimpangsiuran soal jadwal Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU), muncul dukungan agar muktamar digelar pada Juni 2022, sebagaimana diusulkan oleh KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq.
Di antaranya yakni dari sejumlah pesantren di Lombok hingga Majelis Zikir di Cirebon dan unsur masyarakat nahdliyin di Jawa Tengah.
Pondok Pesantren Riyadul Falah Lombok, Tuan Guru Marwan dan Pengasuh Ponpes Sabilul Falah Lombok Timur, Tuan Guru Helmi memohon kepada PBNU dan Panitia Muktamar NU agar Muktamar dilaksanakan pada tanggal Juni 2022.
"Sehingga memungkinkan komunitas NU untuk hadir di dalam Muktamar. Sebaliknya pelaksanaan Muktamar NU di bulan Desember atau Januari dirasa kurang tepat karena bertepatan dengan puncak musim hujan," kata Tuan Guru Marwan dalam siaran pers yang diterima Tribunnews, Senin (6/12/2021).
Baca juga: Ketua Pelaksana Daerah Tegaskan Lampung Siap Gelar Muktamar NU
Baca juga: Tokoh NU: Muktamar NU Bukan Pilpres, Jangan Bikin Gaduh
Dia berharap agar muktamar NU dilaksanakan pada saat cuaca bersahabat.
"Kami yang dari jauh kuatir dengan cuaca yang begitu ekstrim. Juni adalah musim kemarau, tidak hujan dan becek. Akan menggairahkan semangat muktamar,” lanjutnya.
Dia mengingatkan bahwa esensi utama dari muktamar adalah keterlibatan warga NU.
“Ini adalah pesta kita bersama, bukan hanya untuk memilih ketua saja, tapi banyak yang harus bahas di dalamnya,” kata dia.
Baca juga: Apa Kabar Polisi yang Ditabrak dan Dilindas Bandar Narkoba di Rest Area Tol Cirebon ?
Sementara itu, Pengasuh Majelis Zikir dan Shalawat Bani Adam Kabupaten Cirebon, Ahmadi meminta agar Muktamar NU ke-34 di Lampung diselenggarakan berdasarkan waktu yang tepat.
“Waktu yang enak untuk kita semua untuk berkumpul karena Muktamar adalah ajang kita semua untuk berkumpul,” kata Kiai Ahmadi
Sehingga menurutnya, waktu yang tepat untuk warga NU berkumpul adalah saat musim kemarau.
"Semoga pertimbangan para pengurus PBNU saat menggelar rapat sehingga kami yang ada di bawah bisa ikut serta dalam Muktamar,” katanya.
Baca juga: Gus Muwafiq Sarankan Muktamar NU Ditunda hingga ke Juni 2022, Ini Alasannya
Sebelumnya permintaan untuk menunda muktamar hingga Juni 2022 datang dari Gus Muwafiq, Dai Kondang asal Yogyakarta.
Menurutnya, Muktamar ke-34 NU yang dilaksanakan pada musim hujan di bulan Desember atau Januari membatasi keterlibatan warga NU.
Pelaksanaan muktamar sendiri sejatinya masih menunggu keputusan rapat antara Rais ‘Aam, Ketum PBNU, Katib ‘Aam PBNU, dan Sekjen PBNU yang dijadwalkan akad digelar Selasa 7 Desember 2022.