Orionid November adalah hujan meteor yang titik radian atau titik asal munculnya meteor berada di konstelasi Orion.
Perbedaan dengan Orionid di bulan Oktober adalah Orionid November merupakan hujan meteor minor dikarenakan intensitas maksimumnya saat di zenit hanya tiga meteor per jam.
Hujan meteor ini aktif sejak 14 November hingga 6 Desember 2021 dan intensitas maksimumnya terjadi pada 28 November 2021 pukul 22.30 WIB.
Baca juga: Fenomena Astronomis Bulan Desember 2021 Pekan Kedua: Terjadinya Fase Bulan Perbani Awal
7. Konjungsi Superior Merkurius
Fenomena ini terjadi pada 29 November 2021 pukul 12.05 WIB.
Konjungsi superior adalah konfigurasi yang berlaku khusus pada Merkurius dan Venus, yakni ketika Merkurius, Matahari, dan Bumi terletak pada satu garis lurus dan Merkurius membelakangi Matahari.
Konjungsi superior ini menandai pergantian ketampakan Merkurius yang semula ketika fajar menjadi senja.
8. Nadir Ka’bah
Fenomena Nadir Ka'bah terjadi pada 29 November 2021.
Nadir Ka’bah adalah fenomena astronomis ketika Matahari berada tepat di nadir atau titik terbawah saat tengah malam bagi pengamat yang berlokasi di Ka’bah.
Dikarenakan bentuk Bumi yang bulat, maka Matahari akan berada tepat di atas titik antipode Ka’bah (titik yang terletak di belahan Bumi yang berlawanan terhadap Ka’bah) ketika tengah hari.
Sehingga, ujung bayangan Matahari yang mengalami pagi, siang, dan sore akan mengarah ke kiblat.
Fenomena Nadir Ka'bah berlangsung dua kali dalam setahun.
Pertama, pada 13 Januari pukul 00.29 Waktu Arab Saudi atau 06.29 WIT.
Kedua, pada 29 November pukul 00.09 Waktu Arab Saudi atau 06.09 WIT.
Penggunaan Nadir Ka’bah dalam meluruskan arah kiblat hanya dapat digunakan bagi wilayah ketika Matahari berada di atas ufuk.
Beberapa wilayah tersebut adalah Provinsi Maluku (kecuali Pulau Buru), Provinsi Papua Barat, Provinsi Papua, Timor Leste (kecuali distrik Oecussi), Papua Nugini, Selandia Baru, sebagian besar Australia, negara-negara di Oseania, Amerika Serikat, sebagian besar Kanada, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
9. Gerhana Matahari Total di Antartika
Fenomena astronomis Gerhana Matahari Total terjadi pada 4 Desember 2021.
Sayangnya, Gerhana Matahari tersebut tidak dapat diamati dari Indonesia.
Satu-satunya tempat di mana gerhana matahari total ini dapat dilihat adalah Antartika.
Beberapa wilayah tertentu di Bumi hanya melihat Gerhana Matahari Sebagian, yaitu Saint Helena, Namibia, Lesotho, Afrika Selatan, Georgia Selatan, Kepulauan Sandwich, Kepulauan Crozet, Kepulauan Falkland, Chili, Selandia Baru, dan Australia.
Pengamat tidak bisa melihat gerhana matahari total di beberapa tempat, mereka hanya mengalami gerhana matahari sebagian.
Fenomena gerhana matahari sebagian terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tidak sejajar.
Matahari tampak memiliki bayangan gelap hanya di sebagian permukaannya.
Gerhana Matahari Total 4 Desember 2021 merupakan gerhana ke-13 dari 70 gerhana dalam Seri Saros ke-152.
Gerhana Matahari Total di Antartika dalam Seri Saros 152 sebelumnya pernah terjadi pada 23 November 2003 dan akan terjadi kembali pada 15 Desember 2039 dan 26 Desember 2057.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Fenomena Astronomi