Ada rempah-rempah pilihan yang kerap kali menjadi bumbu utama dari masakan-masakan RM Medan Baru.
"Karena ini kan masakan Melayu ya, makanan Melayu itu dari Lampung sampai Aceh tuh mirip-mirip," kata Inong.
Baca juga: Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Tunai Kepada Pedagang di Pasar Kertek Wonosobo
"Tapi Medan Baru ini spesialis makanan Aceh, karena dari rasanya sendiri beda dari Padang. Kita dominan itu ada asamnya, asamnya dari jeruk nipis, terus rempah yang kita pakai kayak kapulaga, cengkeh, pala itu dominan sekali," sambungnya.
Apalagi, ada satu kudapan yang juga jarang ditemukan di rumah makan khas Sumatera lainnya selain di RM Medan Baru, yakni burung punai goreng.
"Jadi ada burung punai itu ya, menjadi ciri khas juga," singkat Inong.
RM Medan Baru sendiri didirikan oleh Ibrahim sejak tahun 1970-an di Jalan Krekot Bunder 65, Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Berdirinya RM Medan Baru setelah Ibrahim setop bekerja sebagai koki di sebuah rumah makan di Medan, Sumatera Utara.
Di usianya yang kala itu masih kepala dua memutuskan membangun rumah makannya sendiri dan memperkenalkan makanan khas Aceh.
Kini, RM Medan Baru telah memiliki dua cabang.
Cabang pertama di Sunter sudah ada sejak 1996, sementara cabang kedua berada di Puri Kembangan, Jakarta Barat.
Hingga detik ini, semua racikan makanan masih di bawah kendali Ibrahim, sementara para pegawainya hanya bertugas memasak saja.(Gerald Leonardo Agustino)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Menengok Rumah Makan Favorit Jokowi-Kaesang di Sunter: Kepala Kakap Jadi Menu Favorit,