Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketersediaan air bersih dan sanitasi masih menjadi persoalan penting di Indonesia.
Saat ini masih banyak warga masyarakat yang kekurangan air bersih dan sanitasi yang layak.
Berdasarkan data Kementerian PPN/Bappenas saat ini sebaran akses air minum perpipaan nasional baru mencapai angka 20,69 persen dengan 19 Provinsi masih memiliki akses di bawah rata-rata nasional.
Nur Aisyah Nasution, Koordinator Lintas Bidang Air Minum dan Sanitasi Direktorat Perumahan dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas mengatakan kalau pemerintah sudah menyiapkan roadmap untuk menambah akses air minum perpipaan di daerah urban.
"Kota besar dan metropolitan menjadi sasaran prioritas, karena misalnya baru Surabaya yang mencapai 98 persen akses perpipaan, sementara daerah lain banyak yang belum sampai 40 persen," ungkap Nur Aisyah dalam webinar 'Kolaborasi Multi-Stakeholders dalam Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Bersih untuk Masyarakat', Rabu (22/12/2021).
Baca juga: Air Galon Guna Ulang Penyebab Kanker? Ketua Umum YKI: Belum Ada Bukti
Adapun target pemerintah, seluruh masyarakat Indonesia bisa mencapai akses air minum perpipaan 100 persen pada 2030.
Nur Aisyah pun menyebutkan kalau hal itu tidak akan bisa tercapai tanpa dukungan semua stakeholder dan juga masyarakat.
Sementara itu, Arief Wisnu Cahyono, Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya mengatakan secara umum panjang pipa air minum di Surabaya mencapai 6.000 kilometer (km).
Namun, 50 persen pipa yang saat ini digunakan sudah berusia lebih dari 25 tahun. Bukan cuma itu, beberapa pipa masih berukuran 1-2 inci, yang apabila dihitung dengan kebutuhan pasokan debit air sekarang tidak memadai.
"Terutama kami sebut di zona 3 belum terlayani 100 persen sudah pasang meteran tapi air tidak mengalir 100 persen. Oleh karena itu, kami sudah siapkan tim dan anggaran untuk tahun depan untuk memperbaikinya," jelas Arief.
Pada 2022, PDAM Surya Sembada Kota Surabaya berencana mengganti 150 km pipa dan juga ukuran pipa untuk mengurangi kendala di sisi distribusi.
Dengan harapan, pada 2023 sudah 100 persen jaringan pipa airnya mampu melayani masyarakat Surabaya.
Keberhasilan Program Master Meter