Belum lagi, kata Menkes, antibodi anak-anak cenderung lebih kuat daripada orang dewasa.
"Kita jalankan dulu, kita lihat perkembangannya kan ada active case finding-nya."
"Kita juga sama tahu kalau ada yang kena anak-anak itu, risiko fatalnya seperseratus dewasa."
"Sangat kecil sekali yang yang masuk rumah sakit dan juga apalagi yang sampai fatal dibandingkan dengan dewasa," terang Menkes Budi.
Pro Kontra Sekolah Tatap Muka 100 Persen
Pro kontra terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen terjadi di masyarakat hingga akhirnya mengundang respons para tokoh.
Mengutip Kompas TV, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, menilai pemberlakuan sekolah tatap muka ini cukup sulit untuk diputuskan.
Baca juga: KSP Sebut PTM 100 Persen Sudah Mempertimbangkan Kesiapan Warga Sekolah
"Harus diakui memang ini situasi sulit untuk diputuskan, tapi pada waktu yang sama kami juga sering menyampaikan kenapa Kemdikbud tidak bisa menjadikan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai modal terbaik."
"Jujur harus diakui, Kemdikbud dalam setahun setengah ini, belum bisa mengevaluasi dan memperbaiki sistem pembelajaran jarah jauh."
"Sekali lagi ini pilihan sulit dan akhirnya diputuskan langsung 100 persen," terang Syaiful.
Kendati demikian, meskipun sifatnya wajib, sekolah dengan sistem PJJ masih bisa menjadi pilihan jika memang kondisi tidak memungkinkan.
"Tentu sekali lagi, ini sifatnya yang walapun wajib, tapi bagi sekolah yang belum siap melakukan PTM ini masih bisa pada posisi opsional."
"Dan terus menyesuaikan dua sampai tiga bulan ke depan, sambil kita melihat perkembangan Covid-19 ke depan," lanjut Syaiful.
Baca juga: 2.053 Sekolah di Jaksel Gelar PTM 100 Persen, Wali Kota Pastikan Sekolah Terapkan Prokes Ketat
Sebaiknya Digelar usai Siswa Dapat Vaksinasi Lengkap