News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembelajaran Tatap Muka

Penjelasan Menkes soal PTM 100% Berbarengan dengan Omicron Masuk Indonesia

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa murid kelas 1 mengikuti Pengajaran Tatap Muka (PTM) hari pertama di SDN 232, Palembang, Senin (6/9/2021). Siswa dan guru menerapkan protokol yang ketat seperti selalu memakai masker, melakukan pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum masuk ke dalam kelas. Siswa pun diatur untuk mengikuti pembelajaran tatap muka sebanyak seminggu dua kali pertemuan dengan durasi dua jam pelajaran.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Yanuarso, menyarankan pembelajaran tatap muka 100 persen sebaiknya dilakukan usai anak umur 6-11 tahun telah mendapatkan vaksinasi lengkap.

Baca juga: Dukung Pelaksanaan PTM di Sekolah, Hetifah: Tetap Waspada Omicron

Rekomendasi ini disampaikan usai pihaknya mendapatkan kabar beberapa wilayah di Indonesia telah kembali membuka sekolah tatap muka dengan jumlah siswa 100 persen.

"Sebetulnya anak usia 6-11 tahun kan baru sekali imunisasi baru satu kali."

"Apalagi kita baru lepas dari libur panjang Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru), yang biasanya setiap sehabis libur panjang itu kasus Covid-19 suka meningkat itu."

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Yanuarso menyarankan pembelajaran tatap muka 100 persen sebaiknya dilakukan usai anak umur 6-11 tahun telah mendapatkan vaksinasi lengkap.(Tangkap Layar Kompas Tv) Rabu (5/1/2022).

"Jadi berdasarkan rekomendasi kami untuk anak usia 6-11 tahun itu paling aman (mulai masuk sekolah 100 persen) kalau sudah vaksinasi lengkap dan kita tunggu dua minggu (setelah) vaksinasi kedua," kata Piprim, dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: BERAPA Harga Vaksin Booster Covid-19? Simak Syarat Mendapatkan Vaksin Dosis Ketiga

Menurut Piprim, dua minggu usai vaksinasi kedua adalah waktu yang aman untuk kembali aktif dalam kegiatan belajar-mengajar.

"Diharapkan pascavaksinasi kedua itu antibodi sudah cukup untuk melindungi anak-anak dari Covid-19," lanjut Piprim.

Setidaknya, jika vaksinasi sudah diterima lengkap, risiko penularan kecil.

Sehingga orang tua yang melepas anaknya ke sekolah dapat tenang tanpa diselimuti rasa was-was terhadap bahaya paparan virus Covid-19.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini